Asal Mula Budaya Sekujang, Salah Satu Budaya Ikonik Seluma
Sekujang budaya ikonik Seluma--radarseluma.bacakoran.co
Saat menjelang magrib tanggal 1 Syawal, Ujang melihat perkampungan dari jauh, ia pun langsung gembira dan mempercepat langkah agar segera tiba. Setibanya di kampung tersebut, Ujang langsung menuju masjid dan melaksanakan sholat Magrib. Ternyata kampung tersebut dihuni sebagian besar saudara-saudara sepetalangan dengan Ujang dulu. Sekarang kampung tersebut adalah Desa Sukamaju Kecamatan Sukaraja Seluma. Ujang merasa sangat bahagia bertemu dengan saudara-saudaranya. Orang-orang langsung tahu kedatangan Ujang. Karena dulu Ujang orangnya baik dan disenangi banyak, ia langsung disambut seperti seorang raja.
Ujang menceritakan bahwa ia sangat lapar karena tidak mempunyai perbekalan makanan, sudah tiga hari tidak makan. Mendengar hal tersebut, semua orang di kampung tersebut kasihan dan ingin memberi Ujang makanan kue lebaran. Karena semua orang ingin langsung memberi makanan pada Ujang, akhirnya diputuskan Ujang dan beberapa pemuka masyarakat mendatangi setiap rumah penduduk untuk meminta atau menjemput makanan. Warga akan memberikan makanan dengan syarat Ujang harus berpantun, mengobati penyakit, dan memanjatkan doa selamat. Sambil menjemput kue tersebut, Ujang yang terkenal bisa berpantun langsung menunjukkan kebolehannya. Setelah Ujang dan orang yang ikut bepantun, masyarakat memberikan makanan. Beberapa syair pantun Ujang yang dilantunkanJang……
Sekujang…..
Mintak lemang sebatang
Batan Pengisi Peghut Panjang
Jang sekujang
Mintak lemang gak sebatang
Mintak gelamai gak semato