SELUMA - Petani Kelapa Sawit di Desa Talang Tinggi Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma, mengeluh hasil panen buah sawit menurun drastis. Penurun pendapatan hasil panen buah sawit tersebut diakibatkan tanaman kelapa sawit mengalami Trek sehingga buah yang dihasilkan tidak maksimal. Aliansyah, Petani kelapa sawit mengatakan, musim trek yang dialaminya sudah sejak 4 bulan terakhir. "Sejak pertengahan September sampai saat ini masih mengalami Trek, sekarang paling kencang cuma 400 kilogram bahkan pernah 200 kilogram dari 1 hektare kebun.Biasanya kalau buah sedang banyak minimal 1 ton lebih," Kata Aliansyah.
BACA JUGA:Hujan Turun, Petani Mulai Garap Sawah
Dijelaskannya, saat ini putaran panen kelapa sawit miliknya bukan lagi 2 atau 3 minggu sekali, tapi sudah masuk putaran 1 bulan sekali panen, hal tersebut disebabkan karena banyaknya batang kelapa sawit yang tidak berbuah. Sehingga penghasil dari hasil panen kelapa sawit miliknya turun hingga 50 persen. Menurutnya bukan hanya penghasilannya saja yang menurun, para pemanen kelapa sawit pun terkena imbasnya akibat musim trek berkepanjangan ini. "Sampai 60 persen menurun penghasilan panen saya. Kalau musim Trek seperti ini, putaran panen sudah 1 bulan sekali, biasanya kalau normal 2 atau 3 minggu sekali." sambung Aliansyah Putra.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di RAM, Rp 1.900/kg
Sementara itu, Alpi seorang pemanen kelapa sawit, dirinya juga ikut merasakan imbas dari musim trek kelapa sawit, dan penghasilan yang didapatkan tergantung dari berapa banyak buah yang ia panen. Ia mengatakan dalam seminggu 3 sampai 4 kebun milik orang lain yang ia panen dan upah dari hasil panen dihargai Rp 100 per kilogramnya, jika buah sedang banyak, dalam sehari ia mampu memanen buah kelapa sawit sampai 3 Ton banyaknya. "Ya, akibat trek saya juga ikut kena imbasnya. Biasanya kalau buah sedang normal dalam sehari penghasilan dari upahan panen bisa 200 ribu sampai 300 ribu setiap kali panen, kalau sekarang setiap panen cuma 70 ribu. " Tutupnya. (ndo)