Dipaksa Berhubungan Intim di Kebun Sawit, Mahasiswi Berontak, Sang Pacar Dihajar Massa
Pelaku jadi bulanan massa--Koranradarseluma.net
Koranradarseluma.net - Naas nyaris dialami oleh seorang mahasiswi disalah satu perguruan tinggi di Kota Bengkulu, yakni berinisialkan RA (21). Nyaris diperkosa oleh sang pacar berinisialkan GE (20) di perkebunan kelapa sawit yang berada di dekat jembatan perbatasan antara Desa Air Periukan dengan Desa Padang Pelasan, Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Pada Selasa (28/1) malam, sekitar Pukul 20.30 WIB.
Peristiwa tersebut membuat heboh warga Desa Air Periukan. Hingga pelaku (GE) menjadi bulan-bulanan warga (Amuk massa) yang geram akan perbuatan yang akan dilakukan oleh GE terhadap sang pacar.
Dari keterangan sopir truk yang pertama kali menangkap pelaku, Andi (45) mengatakan, pelaku dalam kondisi tanpa celana berhasil diamankan di areal perkebunan kelapa sawit milik warga yang berada di dekat jembatan perbatasan antara Desa Air Periukan dengan Desa Padang Pelasan. Dirinya mengetahui kejadian ini saat korban (RA) berlari ke tengah jalan dan menghadang laju truknya yang tengah melaju dari arah Kota Tais menuju ke arah Kota Bengkulu. Melihat korban yang menangis dan meminta tolong karena cedera di wajahnya. Membuat sang sopir truk pun turun dan berupaya menyelamatkan korban dari kejaran pelaku yang saat itu dalam kondisi tanpa celana. "Awalnya tadi korban itu berlari meminta tolong. Saat saya turun dari truk, pelaku kembali menyeret korban ke kebun sawit," sampainya.
Walaupun dalam kondisi setengah telanjang, pelaku tetap nekat mengejar korban dan berhasil menarik korban. Serta menyekap korban ke arah areal kebun kelapa sawit milik warga setempat. Melihat hal tersebut, sang sopir pun kemudian langsung meminta bantuan warga sekitar dan memberitahukan jika korban menjadi target 'penjahat kelamin' dan disekap oleh pelaku di kebun kelapa sawit.
Tanpa banyak basa-basi, warga sekitarpun langsung bersama-sama mengejar pelaku ke areal perkebunan kelapa sawit di tengah kegelapan malam. Walaupun hanya mengandalkan cahaya senter seadanya. "Saya lantas meminta bantuan warga dan berhasil menangkap pelaku dan menyelamatkan korban," ujarnya.
Pelaku yang berhasil diseret usai ditangkap oleh warga. Sontak menjadi sasaran amukan massa yang telah ramai berdatangan ke lokasi kejadian. Lantaran geram dengan ulah yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban.
Terkait dengan kejadian tersebut, Kepala Desa Air Periukan, Hajral Askani saat dikonfirmasi mengaku, jika keduanya bukanlah warganya. Hanya saja, keduanya sama-sama berasal dari Kabupaten Bengkulu Selatan. "Keduanya bukan warga kami mas. Keduanya itu dari Bengkulu Selatan," terang Hajral.
Saat diinterogasi warga, pelaku mengaku sudah berpacaran dengan korban kurang lebih setahun. Pelaku dan korban berangkat berboncengan dari arah Kota Bengkulu yang saat itu hendak ke tempat saudara pelaku yang ada di Desa Padang Pelasan.
Hanya saja, belum sampai ke Desa Padang Pelasan. Pelaku justru membelokkan arah sepeda motor korban ke areal perkebunan kelapa sawit di perbatasan antara Desa Air Periukan dengan Desa Padang Pelasan. Lantaran nafsu yang memuncak. Sesampainya di areal kebun kelapa sawit. Pelaku secara paksa meminta korban memenuhi keinginannya. Korban berusaha melawan, sebelum akhirnya meminta tolong ke warga setempat. "Kami sudah hampir setahun pacaran pak. Kami tadi boncengan berdua dari Kota Bengkulu," terang GE usai dihakimi massa. Personel Polsek Sukaraja yang berhasil dihubungi perangkat desa pun langsung bergegas mengamankan pelaku dan korban beserta 1 unit sepeda motor korban ke Mapolsek Sukaraja.