IPLT dan Mobil Tinja Beroperasi di Tahun 2025

iplt dan mobil tinja beroperasi di tahun 2025     koranradarseluma.net - tahun 2025 kabupaten bengkulu selatan akan mengoperasikan instalasi pengolahan lumpur tinja (iplt) dan mobil tinja beroperasi tahun 2025, yakni berlokasi di kayu arau, desa padang gilang, kecamatan manna, dan dimana bertujuan untuk mengelola limbah tinja secara aman dan terorganisir guna mendukung lingkungan yang sehat. baca juga:tiga posko pengamanan di bengkulu selatan siap hadapi nataru     hal ini disampaikan kepala bappeda-litbang bengkulu selatan, fikri aljauhari s.stp. mm. "pengolahan limbah tinja menjadi perhatian serius pemerintah daerah. dengan populasi yang terus bertambah, limbah tinja yang tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan,"ujar fikri. baca juga:lestarikan adat, sedekah jambar petunggu dusun     dikatakan fikri, iplt telah selesai dibangun dan proses administrasi pembentukan unit pelaksana teknis daerah (uptd) di bawah dinas lingkungan hidup dan kehutanan (dlhk) juga sudah rampung. tahun depan, uptd ini akan mulai beroperasi. "selain iplt pemerintah daerah juga telah menyiapkan mobil penghisap tinja untuk melayani masyarakat. mobil ini akan menyedot limbah dari septic tank rumah tangga untuk kemudian diolah di iplt. saat ini, bengkulu selatan memiliki satu unit mobil penghisap yang siap melayani di 11 kecamatan.     nantinya akan menambah infrastruktur jika permintaan meningkat, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan ini,”gumam fikri. upaya pemerintah kabupaten bengkulu selatan dalam menciptakan lingkungan sehat juga terlihat dari pembangunan 2.221 unit mck gratis di 70 desa pada tahun 2024. program ini digagas oleh balai prasarana permukiman wilayah provinsi bengkulu bekerja sama dengan kementerian pekerjaan umum dan penataan ruang (pupr).   sementara itu, kepala dinas pupr bengkulu selatan, ir h teddy setiawan st.mm.m.si menjelaskan pembangunan mck  bertujuan untuk mengentaskan kebiasaan buang air besar (bab) sembarangan, dan terutama di desa-desa yang masuk kategori stunting. “anggaran sebesar rp 40 miliar telah dialokasikan untuk membangun fasilitas ini. kami pastikan pembangunan mck di 70 desa selesai pada akhir tahun ini,”ujar teddy.   fasilitas ini bukan hanya ditujukan untuk masyarakat yang belum memiliki wc. tetapi juga untuk mencegah pencemaran lingkungan akibat bab di sungai atau tempat terbuka. "kami berharap tidak ada lagi warga yang bab sembarangan. hal ini penting untuk mendukung kesehatan masyarakat dan menjaga kebersihan lingkungan,” pungkas teddy.(yes)    

Tag

• # instalasi pengolahan lumpur tinja

Share

• 
• 
• 
• 
•