Radar Seluma.Bacakoran,co

5 Resiko Ini Bakal Terjadi, Terhadap Pasangan Muda Yang Menikah Dibawah Umur

Nikah muda--radarseluma.bacakoran.co

Salah satu risiko yang paling kentara dari pernikahan dini adalah dampak buruk terhadap kesehatan fisik, terutama bagi remaja perempuan. Tubuh yang belum sepenuhnya matang secara fisik nantinya bisa mempersulit kehamilan atau persalinan. 

Kehamilan pada usia muda lebih berisiko tinggi mengalami komplikasi, seperti preeklamsia, persalinan prematur, dan berat badan bayi yang rendah. Dalam banyak kasus, ibu muda juga lebih rentan terhadap infeksi, anemia, dan masalah kesehatan lainnya selama kehamilan.

Selain itu, ketahui lebih dalam tentang Komplikasi Kehamilan – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa perempuan yang hamil sebelum usia 18 tahun memiliki risiko kematian lebih tinggi saat melahirkan ketimbang mereka yang hamil pada usia yang lebih matang. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang sangat muda sering kali lebih berisiko mengalami kematian neonatal atau masalah kesehatan jangka panjang.

 

2. Berdampak pada kesehatan mental

Pernikahan dini juga berpotensi menimbulkan tekanan psikologis yang serius. Banyak remaja yang menikah pada usia dini merasa terjebak dalam tanggung jawab. Ini karena, mereka belum siap secara emosional maupun mental. Alhasil, mereka lebih rentan mengalami tekanan besar karena harus berperan sebagai pasangan yang dewasa, orang tua, dan pekerja.

Padahal, peran tersebut memerlukan keterampilan yang mungkin belum mereka miliki. Stres, kecemasan, dan depresi adalah beberapa masalah kesehatan mental yang umum dialami oleh pelaku pernikahan dini. 

Dalam beberapa kasus, individu yang menikah pada usia muda merasa kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri, mengejar pendidikan, atau mengeksplorasi minat mereka karena harus menanggung tanggung jawab besar sejak dini.

 

3. Menghambat pendidikan dan karier

 

Efek nyata pernikahan dini lainnya adalah berisiko menghambat pendidikan, terutama bagi remaja perempuan.  Mayoritas pelaku pernikahan dini terpaksa putus sekolah setelah menikah.

Pada akhirnya, hal ini membatasi peluang mereka untuk mendapatkan pendidikan tinggi atau bekerja di sektor formal.  Karena alasan ini, pelaku pernikahan dini cenderung lebih rentan terhadap kemiskinan dan ketergantungan ekonomi pada pasangan mereka.

Minimnya pendidikan dan pelatihan profesional juga mengurangi kemampuan seseorang untuk berkembang di dunia kerja. Hal ini membuat mereka sulit mencapai kemandirian finansial, sehingga memperburuk siklus kemiskinan dalam keluarga.

 

Tag
Share