Radar Seluma.Bacakoran,co

Banyak Pasien Anak Cuci Darah di RSHS Bandung, Konon Ini Penyebabnya

Cuci darah--radarseluma.bacakoran.co

 

Koranradarseluma.net - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengungkapkan penyebab banyaknya pasien anak yang sedang menjalani prosedur pengobatan cuci darah atau hemodialisis di fasilitas kesehatan itu.

Konsultan Nefrologi Anak RSHS Bandung Prof Dany Hilmanto mengatakan, pasien anak yang saat ini menjalani cuci darah memiliki riwayat penyakit gagal ginjal yang sudah lama ataupun kelainan bawaan.

“Karena memang penyebabnya cuci darah pada anak kebanyakan ada dua sebab yaitu kelainan struktur dan adanya penyakit glomerulus pada ginjal,” kata Dany di Bandung, Kamis (1/8/2024).

Hal itu dia sampaikan sebagai respons mengenai banyaknya pasien anak-anak yang melakukan pengobatan cuci darah di rumah sakit yang saat ini tengah viral di media sosial.

Dany menegaskan umumnya penyakit gagal ginjal karena faktor seringkali mengkonsumsi makanan yang tidak sehat tidak langsung menimbulkan gejala pada penyakit tersebut.

“Bahwa dari tahun ke tahun penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh junk food itu melalui tahap yang panjang, dia harus melalui ke hipertensi dulu, diabetes mellitus dulu, obesitas yang di mana semua itu merupakan risiko pada gagal ginjal,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa gangguan ginjal pada anak-anak berbeda dari pada dewasa. Adapun kasus yang sering ditemukan, kata dia, adalah kelainan bawaan.

“Karena pada saat ini usia sudah di atas lima tahun memang yang paling banyak karena penyakit glomerulus. Jadi, yang paling sering di antaranya penyakit glomerulus itu adalah yang bocor ginjal,” jelas Dany.

Staf Divisi Nefrologi RSHS Bandung dr Ahmedz Widiasta mengatakan saat ini terdapat sekitar 20 anak menjalani cuci darah secara rutin tiap bulannya di Poliklinik Hemodialisa RSHS Bandung.

Dia menambahkan hingga saat ini jumlah pasien anak yang menjalani pengobatan cuci darah akibat penyakit gagal ginjal masih relatif normal.

“Kalau jumlah kasus tidak ada peningkatan ataupun penurunan yang untuk kasus anak dengan penyakit ginjal kronik yang mendapatkan cuci darah rutin itu sekitar 10 sampai 20 anak per bulannya,” ucap Ahmedz.

Tag
Share