Radar Seluma.Bacakoran,co
Banner BI

Menyoal Hutang dan Pelayanan, Bupati dan Istri Sidak RSUD Tais

Sidak Bupati Seluma. Teddy Rahman SE beserta Istri-Tri Suparman-Koranradarseluma.net

Koranradarseluma.net - Dengan adanya utang yang dialami oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Membuat Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE MM bersama sang istri dr Mega Ayu Variza yang juga diketahui berprofesi sebagai seorang dokter, mendadak turun meninjau langsung kondisi RSUD Tais. 

Pada sidak yang dilakukan oleh Bupati Seluma bersama istri, melakukan pengecekan di seluruh ruangan. Bahkan sempat meninjau salah seorang pasien yang sedang menjalani rawat inap dengan didampingi pihak manajemen RSUD Tais, usai mencoba mengakhiri hidupnya dengan racun kontak.

Sidak dilakukan dengan pengecekan ke sejumlah ruangan rawat inap pasien lainnya. Lantaran Bupati dan istrinya yang penasaran ingin melihat lebih dekat kondisi RSUD Tais terkini.

"Sepulang safari ramadhan saya dan istri ingin melihat kondisi RSUD Tais, memang PR-nya banyak. Sampai saya bingung menjelaskan darimana untuk memulainya. Yang jelas tadi masukannya dari teman-teman tadi, apabila ada pasien hadir dilayani dengan baik, dokternya siap sedia, obatnya ada, sebenarnya cukup dengan itu masyarakat yang hadir itu insyaallah merasa puas, belum untuk yang wah-wah belum saatnya lah," sampai Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE MM.

Adapun beberapa poin penting yang disampaikan ke pihak manajemen RSUD Tais saat di sidak oleh Bupati Seluma. Bupati Seluma berharap tetap mengedepankan pelayanan prima murah senyum kepada pasien, tersedianya dokter dan obat-obatan. Guna mendongkrak PAD yang kini hanya mampu menyumbang PAD sebesar kurang lebih Rp 400 juta dalam setahun. Jumlah tersebut diketahui jauh dari yang ditargetkan yang mencapai Rp 6 Miliar.

"Memang masyarakat itu butuhnya ketersediaan dokter, tersedianya obat, serta pelayanan yang penuh senyum. dan kebersihan fasilitas yang ada itu saja sebenarnya yang utama dululah. Kebersihan kamar mandi, mungkin penerangan lampu biar tidak serem kan. Karena untuk yang besar masalahnya besar, kita selesaikan yang mendasar dulu. Kedepannya mungkin perlu kita jalin bersama-sama dengan direktur dan Kabag TU dan Kabag yang lain. Mungkin saling mengingatkan anak buahnya. Jika ada kesulitan lapor Bupati pasti ada solusinya, karena tenaga kesehatan itu luar biasa pengorbanannya tapi pendapatannya minim. Dilema seperti itu tapi ya kita coba lah untuk tetap melayani masyarakat," terang Teddy.

Terkait dengan hal tersebut, Direktur RSUD Tais, dr Eva Roida Siahaan yang telah menjabat sejak tanggal 22 Maret 2024 yang lalu. Menerima warisan utang sejak menggantikan Direktur RSUD Tais sebelumnya. Yakni dr Raden Sanata yang dimutasikan menjadi Kepala UPT Puskesmas Babatan.

"Saat ini warisan utang di masa Direktur RSUD Tais sebelumnya sebesar Rp1,2 miliar. Sudah dilakukan review oleh Inspektorat Kabupaten Seluma, supaya dapat dianggarkan di tahun 2025 ini. Namun sayangnya belum dapat diakomodir oleh TAPD," kata dr Eva.

Dirinya juga mengatakan, menyikapi kondisi tersebut di tahun anggaran 2024 yang lalu. RSUD Tais juga mengusulkan anggaran sebesar Rp 4 Miliar. Dalam setahun untuk pengadaan obat-obatan dan Bahan Habis Pakai (BHP). Namun ternyata di pagu anggaran hanya ada Rp 500 juta. 

"Kami sudah pernah mengusulkan anggaran Rp 4 Miliar dalam setahun, untuk pengadaan obat-obatan dan BHP. Namun ternyata di pagu anggaran hanya ada Rp 500 juta. Di tengah keterbatasan anggaran tersebut, RSUD Tais tetap dituntut maksimal memberikan pelayanannya terhadap masyarakat," pungkasnya.

Tag
Share