PEMATANG AUR - Desa Kota Agung, Kecamatan Seluma Timur terpilih menjadi salah satu desa dari lima desa di Indonesia yang telah terpilih sebagai
program penganganan Kawasan perumahan secara terpadu dalam rangka penanggulangan kemiskinan ekstrem pada rangka peringatan hari perumahan nasional. Wakil Bupati Seluma Drs Gustianto yang langsung menerima bantuan ini dan didampingi oleh Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Erlan Suadi. Program kolaborasi ini juga melibatkan perusahaan yang ada di lingkungan Pemkab Seluma. Mereka juga diminta untuk berpartisipasi melalui CSR.
"Program kolaborasi di Kota Agung sampai saat ini belum diresmikan. Beberapa waktu yang lalu kami sudah melakukan monitoring. Hasil dari monitoring itu masih terdapat sejumlah PR yang belum selesai. Seperti pembangunan Gapura sumber dana dari CSR bank Bengkulu. Saluran air bersih belum dibangun. Dan juga anggarannya saat ini di APBD 2024 juga hilang," kata Erlan, kemarin.
Sebelum terpilih sudah dilakukan penilaian langsung oleh Dirjen Perumahan ke Desa Kota Agung. Berkat penghargaan
Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di Kota Agung akan dibangun, perbaikan jalan, air bersih, pengelolaan sampah, dan juga seluruh rumah yang layak huni di sana akan dicat.
BACA JUGA:Jelang Pemilu, 189 Pemula Rekam KTP
"Ada 37 rumah yang direhab melalui program kolaborasi ini. Dan ada juga yang dipercantik dengan mural" sambung Erlan.
Untuk sumber dana program kolaborasi ini adalah APBN Rp900 juta, APBD Rp350 juta, CSR Rp60 juta, Baznas Provinsi Bengkulu Rp40 juta, dan Baznas Kabupaten Seluma Rp20 juta.
Terpilihnya Kota Agung karena memiliki kawasan padat, yang mana dalam luas satu hektar terdapat 20 unit rumah. Dan saat ini disampaikan Erlan tim penilaian sudah turun untuk melakukan penilaian ke Desa Kota Agung.
Untuk kegiatan ini dijelaskan Erlan merupakan kolaborasi dari CSR, APBD, dan juga Basnaz. Sehingga besar harapan nantinya Desa Kota Agung dapat terpilih menjadi lima besar dan menjadi lokus sehingga RTLH di sana dapat dipentaskan.(adt)