Bacoan Jemo Kito - Pada tahun 2024 ini, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Seluma mengalami peningkatan drastis. Bagaimana tidak, terhitung sejak bulan Januari hingga bulan Mei tahun 2024 ini. Setidaknya ada sebanyak 232 warga Kabupaten Seluma yang terjangkit akan penyakit DBD.
Hal tersebut dilihat dari data yang masuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais yang berada di Kelurahan Selebar, Kecamatan Seluma Timur Kabupaten Seluma. Pasien di RSUD Tais pada tahun ini mengalami peningkatan akan kasus penyakit DBD.
"Untuk pasien DBD yang sudah di tangani di RSUD Tais, sejak bulan Januari hingga Mei ini berjumlah 232 orang pasien," sampai Direktur RSUD Tais, dr Eva Roida Siahaan saat dikonfirmasi Radar Seluma diruang kerjanya.
Dirinya juga mengatakan, jika dari jumlah 232 pasien kasus DBD tersebut. Pada saat ini telah mendapatkan perawatan pihak medis RSUD Tais. Bahkan pasien saat ini telah mengalami kesembuhan dan telah diperbolehkan pulang.
Sehingga pada saat ini masih tersisah sebanyak 4 orang pasien yang terkena penyakit DBD yang masih menjalankan perawatan di RSUD Tais.
BACA JUGA:Berangkat Haji, Wabup dan Ketua GOW Dilepas Sekda
BACA JUGA:Incar Kursi Waka I, Samsul Aswajar Batal Maju Pilkada
"Sudah banyak pasien yang sudah sembuh dan diperbolehkan pulang. Saat ini masih ada 4 pasien DBD lagi yang masih menjalani perawatan. Yakni 2 pasien anak-anak dan 2 pasien dewasa," ujarnya.
Eva juga mengakan, jika dari sebanyak 232pasirn yang sempat dirawat di RSUD Tais. Saat ini telah pulih (Sembuh) dan telah dipulangkan. Walau sebelumnya sempat dirawat di ICU, akibat terjangkit akan DBD. Dimana, dari total sebanyak 232 pasien tersebut dengan rincian. Pada bulan Januari hingga 5 April ada sebanyak 175 pasien DBD. Serta sejak tanggal 5 April hingga tanggal 7 Mei pasien DBD mengalami penambahan sebanyak 56 orang.
"Semua pasien telah kita lakukan pelayanan maksimal. Puji syukur semua dapat kita tangani dan saat ini telah kembali sehat," terangnya.
Adapun pasien DBD tertinggi yang masuk ke RSUD Tais terdapat pada bulan April hingga bulan Mei yang lalu. Adapun tingginya masyarakat terjangkit DBD ini dikarenakan kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Sehingga memancing nyamuk DBD berkembang biak dan akhirnya menyebarkan virus DBD.