Bacoan Jemo Kito - Angin segar menimpa petani Kopi Kabupaten Seluma Pasalnya Harga biji kopi kering di petani kini sudah Rp 48 ribu - Rp 50 ribu per kilogram.
Seperti di Desa Sekalak Kecamatan Seluma Utara mayoritas penduduk di sana mencari nafkah dengan berkebun kopi, dengan harga semakin tinggi pastinya menjadikan petani untung, Senin (18/3).
Hal tersebut diutarakan Farhan (23) saat ini memang harga kopi semakin tinggi, dan juga saat ini memasuki musim panen. Seperti kebun kopi miliknya dikatakannya saat ini memang sebentar lagi panen, kini ia tengah mempersiapkan untuk panen kopi, sesampai menginap di Kebun.
"Harga kopi terkini Rp 48 ribu per kilogram. Alhamdulillah pemerintah menaikkan harga biji kopi kering merupakan langkah tepat membantu petani kopi. Kini sudah mau musim panen semoga setelah usai panen harga biji kopi kering tidak turun," kata Farhan.
BACA JUGA:PT AIP Seluma Klaim Limbah Masih Dibawah Baku Mutu, Polisi Usut Dugaan Pencemaran
BACA JUGA:Boleh Ditiru, Pekarangan Ditanami Cabai, Warga Pasar Talo Untung
Sementara itu, masyarakat Sekalak saat ini memiliki masalah serius yakni jalan menuju Desa Sekalak Kecamatan Seluma Utara rusak parah dan tidak pernah tersentuh pembangunan.
Memang jalan yang digunakan saat ini memang jalan masuk dalam kawasan hutan lindung dan bukan jalan milik pemerintah, memang jalan menuju Sekalak saat ini merupakan jalan eks PT BIL, jadi status kawasan hutan belum berubah dan pemerintah tak bisa membangun jalan tersebut.
Namun ada jembatan dari Sekalak menuju Batu Ampar yang hanyut beberapa tahun lalu, nah jembatan itu seharusnya dibangun pemerintah, namun sampai saat ini tidak ada pembangunan dari pemerintah.
" Kami berharap ada perhatian pemerintah Kabupaten Seluma, agar Desa Sekalak mendapatkan akses jalan seperti halnya desa lainnya, Supaya pemerintah bisa membangun desa pedalaman seperti desa sekalak.
Mengingat desa sekalak tidak mempunyai jalan PU, Penghubung ke kecamatan seluma utara. Dan Akses masyarakat saat ini yakni jl PT BIL, Yang menghubungkan ke kecamatan seluma barat" jelas kades Sekalak, Sudarmono.