Gagal Tanam, 68,8 Hektare Sawah Di Desa Tebat Sibun Seluma, Kekeringan
Editor: Erlin Marfiansya
|
Selasa , 13 Aug 2024 - 17:13
sawah, Kekeringan--radarseluma.bacakoran.co
Koranradarseluma.net - Musim kemarau yang saat ini terjadi di wilayah Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu sangat berdampak bagi para petani, khususnya petani persawahan.
Hal tersebut seperti yang dialami petani persawahan yang berad di Desa Tebat Sibun, Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma. Pada saat ini menjerit, dengan musim kemarau yang saat ini melanda di wilayah Kabupaten Seluma.
Pasalnya, area sawah seluas kurang lebih 68,8 Hektare milik para petani. Pada saat ini terancam tak dapat ditanami, lantaran kekerinhan.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Desa Tebat Sibun, Wekadin Saputra mengatakan, jika untuk total area sawah yang mengalami kekeringan mencapai 68,8 Hektare.
Area sawah tersebut saat ini telah siap ditanami. Namun karena musim kemarau yang mengakibatkan area persawahan mereka mengalami kekeringan. Sehingga membuat penanaman terpaksa ditunda oleh para petani.
"Untuk total sawah yang mengalami kekeringan ini mencapai seluas 68,8 Hektare. Saat ini belum bisa ditanami oleh petani, karena kekeringan," sampainya.
Dirinya juga mengatakan, jika area persawahan petani ini mengandalkan pengairan dari irigasi sungai Air Talo Kecil. Namun karena musim kemarau yang telah melanda. Membuat air sungai mulai mengeceil. Sehingga air tidak masuk lagi ke saluran irigasi area persawahan warga.
"Kalau kondisinya terus begini, sawah petani warga saya ini terancam gagal tanam. Karena sudah sangat kering. Kalau dipaksa ditanam dipastikan tidak akan hidup padinya," tegasnya.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi alih fungsi lahan. Sawah-sawah ini akan ditanami komuditas lain, untuk mengisi lahan yang telah digarap di musim tanam kedua di tahun 2024 ini.
"Tidak menutup kemungkinan alih fungsi. Alih fungsi inilah yang kita takuti. Jika ini terjadi, dipastikan petani kita ke depan akan kesulitan untuk mencukupi kebutuhan pangan. Jadi harus dicarikan solusinya," terangnya.
Dengan hal tersebut, pihaknya mengharapkan ada perhatian dari Pemerintah kabupaten (Pemkab) Seluma untuk mengatasi permasalahan ini. Sehingga lahan sawah seluas 68,8 Hektare ini dapat ditanami. Sehingga nantinya tidak sampai terjadi alih fungsi lahan. Bibit saat ini telah disiapkan oleh petani dan siap untuk ditanam jika kebutuhan air tercukupi.
"Kita sangat berharap kepada Pemkab Seluma melalui Dinas Pertanian dapat mencarikan solusi untuk mengatasi ini. Jangan sampai terjadi alih fungsi lahan sawah petani kami ini yang mayoritas menggantungkan hidup dari hasil sawah ini," pungkasnya.(