Radar Seluma.Bacakoran,co

Kepala Dinas dan Sekda Dicatut, Upaya Penipuan

H Hendarsyah, Asisten I Setdakab Seluma--radarseluma.bacakoran.co

 

Koranradarseluma.net - Belakangan ini marak upaya penipuan dengan mencatut Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seluma.

Yang terbaru, pemilik pabrik CPO mini di Kelurahan Padang Rambun, Kecamatan Seluma Selatan yang jadi korban dengan rugi Rp20 juta. Tidak hanya itu, Sekretaris Daerah juga dicatut dalam upaya penipuan.

Foto H Hadianto digunakan sebagai foto profil untuk menghubungi calon korbannya. Ditambah lagi Kadis PUPR yang juga dicatut. 

Oleh karena itu Asisten I Pemerintah dan Kesra H Hendarsyah menyampaikan imbauan agar masyarakat tidak langsung percaya atau transfer apabila ada yang mengatasnamakan pejabat di lingkungan Pemkab Seluma.

Apalagi kalau modusnya itu kelebihan transfer. "Kepada masyarakat kami imbau untuk hati-hati. Jangan langsung percaya. Baiknya dikonfirmasi dulu. Apalagi kalau modusnya kelebihan transfer itu tidak mungkin terjadi," kata Hendarsyah, kemarin (12/8).

Terkait dengan modus bantuan rumah ibadah Hendarsyah menyampaikan apabila musala atau masjid menerima bantuan dari pemerintah daerah (hibah) prosesnya tidak langsung ditransfer ke rekening. Ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi terlebih dahulu.

"Dan kalau menerima bantuan tidak ada itu yang dikembalikan lagi sebagian. Kemudian ada juga prosedur yang harus dilengkapi," sambung Hendarsyah. 

Hendarsyah mengharapkan apabila ada yang mengatasnamakan pejabat atau petinggi Pemda Seluma yang meminta sejumlah uang dan atau mengaku sudah melakukan transfer sejumlah uang ke rekening masjid agar masyarakat langsung melakukan konfirmasi dengan pihak terkait sehingga hal yang diinginkan bisa diantisipasi. "Kami sampaikan kepada masyarakat, bahwa apabila ada yang mengaku atau mengatasnamakan petinggi di Kabupaten Seluma dan meminta sejumlah uang atau menyampaikan musala atau masjid menerima bantuan yang sudah ditransfer agar terlebih dahulu konfirmasi ke kami. Karena sejauh ini sudah banyak kejadian seperti itu yang diduga modus penipuan," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan