Radar Seluma.Bacakoran.co

Bahlil: Kami Sarankan Semua Presiden RI Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Bahlil: Kami Sarankan Semua Presiden RI Diberi Gelar Pahlawan Nasional--

koranradarseluma.net – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengusulkan agar semua mantan presiden RI, termasuk Soeharto dianugerahi gelar pahlawan nasional, karena mereka sudah berjasa kepada bangsa dan negara.

“Kami menyarankan semua tokoh-tokoh bangsa yang mantan-mantan presiden ini kalau bisa dapat dipertimbangkan untuk diberikan gelar pahlawan nasional,” kata Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Hal itu disampaikan Bahlil merespons polemik rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto, presiden kedua RI yang diturunkan oleh rakyat dalam demonstrasi besar-besaran menuntut reformasi pada 1998, setelah 32 tahun memimpin. 

Wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto kembali mengemuka, meski sudah ditentang keras oleh berbagai kalangan karena selama kepemimpinannya dinilai banyak terjadi pelanggaran HAM berat, memberangus demokrasi, hingga subur praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

BACA JUGA:Jimly Ketua, Ini Struktur Komite Reformasi Polri yang Dilantik Prabowo

Namun, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan tidak ada bukti Soeharto melanggar HAM dan melakukan genosida. Fadli menyebutkan pemimpin Orde Baru itu sudah memenuhi syarat menjadi pahlawan nasional.

Bahlil mengatakan Golkar mendukung penuh Soeharto jadi pahlawan nasional. Menurutnya, selama 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharto memiliki banyak jasa kepada bangsa dan negara, salah satunya dalam menjaga ideologi Pancasila.

“Kita tidak bisa melupakan bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Harto selama 32 tahun itu sesuatu yang luar biasa. Di samping itu, bagi Partai Golkar, Pak Harto ini salah satu pendiri Partai Golkar,” kata Bahlil.

Bahlil menambahkan Golkar lahir salah satunya untuk melawan ideologi komunis yang hendak mengganti Pancasila saat itu. 

“Bagi kita, Pak Harto adalah seorang tokoh, kemudian pemimpin bangsa 32 tahun yang mampu membawa Indonesia dari inflasi yang 100% kemudian inflasinya terjaga, menciptakan lapangan pekerjaan, kemudian juga mampu memberikan kontribusi terbaiknya dalam swasembada pangan, swasembada energi, sampai kemudian bangsa kita menjadi Macan Asia pada saat itu ya, di zaman Orde Baru,” ujar Bahlil. 

Bahlil mengakui Soeharto memang ada kekurangan, tetapi jasanya kepada bangsa tetap harus dihargai.

“Kalau kita mau bicara tentang manusia yang sempurna, kesempurnaan itu cuma Allah subhanahuwataala. Semua masih ada plus minus, sudahlah yang baik ya kita harus hargai semua para pendiri dan para tokoh bangsa,” katanya.

BACA JUGA:Koperasi Merah Putih Tingkatkan Kompetensi SDM Pengurus, Disperindagkop Gelar Pelatihan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan