Ramadan, Harga TBS Turun Jadi Rp 2.500/Kg, Harga Sembako Naik

Tbs Sawit--Koranradarseluma.net
Koranradarseluma.net - Petani kelapa sawit kembali menghadapi tekanan ekonomi berat. Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit turun, sekarang Rp 2.500 per kilogram di tingkat pengepul atau RAM, sementara harga kebutuhan pokok terus meroket. Kondisi ini membuat para petani menjerit karena pendapatan mereka tergerus, sementara biaya hidup semakin tinggi.
Seorang petani sawit di Talo Kecil Weka dikonfirmasi kemarin (5/3) mengatakan dengan harga produksi pertanian turun menjadi beban hidup masyarakat pasalnya harga penjualan dan kebutuhan sehari-hari tidak seimbang.
Masyarakat mengharap agar harga penjualan dan pembeli bahan pokok di masyarakat bisa lebih stabil, kalau seperti ini tentu petani mengalami kesulitan. Sedangkan perawatan kebun juga membutuhkan biaya cukup tinggi kalau tidak di rawat kebun maka buatnya bisa putus.
Apalagi kebun sawit membutuhkan perawatan rutin seperti pupuk, penyemprotan dan lainnya.
Menyatakan bahwa harga TBS anjlok dalam beberapa waktu terakhir, padahal biaya operasional perkebunan tidak mengalami penurunan. "Kami sudah sulit sejak harga pupuk mahal, sekarang harga sawit malah turun. Sementara itu, harga beras, minyak goreng, dan kebutuhan lain justru makin naik. Kami makin kesulitan," terangnya.
Penurunan harga TBS ini diperkirakan akibat beberapa faktor fluktuasi harga minyak sawit mentah (CPO) global, yang berpengaruh langsung pada harga TBS di tingkat petani. Kebijakan ekspor dan domestic market obligation (DMO) yang membatasi ekspor sawit dan mempengaruhi harga di pasar domestik.
Musim panen dan kelebihan pasokan, yang membuat pabrik atau rumah pengumpul (RAM) tidak mampu menyerap hasil panen secara optimal. Diharapkan juga agar ada solusi terkait hal ini. Supaya masyarakat khusus para petani bisa mendapatkan hasil kebun mereka, sehingga roda pertumbuhan ekonomi di masyarakat bisa lebih stabil.