Koranradarseluma.net - Orang tua adalah guru pertama bagi anak, karena orang tualah yang pertama kali mendidik atau menanamkan pendidikan dasar kepada anak-anak. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar, oleh karena itu hendaknya orang tua senantiasa memotivasi anak agar lebih giat dalam belajar dan juga berprestasi. Hal ini disampaikan Kabid SD Dikbud Bengkulu Selatan, Zero Kurniawan, SE."Berihkan motivasi anak, dan jangan mematikan motivasi anak. Sebab, belajar dari orang tua merupakan salah satu bentuk nyata pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan,"ungkap Zero.
BACA JUGA:Perayaan Natal Oikumene di BS, Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan
Namun sayangnya, kebanyakan para orang tua menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih sehingga dapat memunculkan motivasi belajar anak."Orang tua harus bekerja sama dengan sekolah bagaimana memahami kurikulum dan memberikan pengajaran saat mendampingi anak,"ucap Zero.
BACA JUGA:Masyarakat Seluma Dihimbau, Tak Gunakan Petasan Rayakan Pergantian Tahun
Orang tua harus menemani atau mendampingi anak saat belajar. Orang tua harus siap memberikan pertolongan dengan membantu kesulitan yang dihadapi anak, seperti memberi dukungan kepada anak dan menjadi teladan bagi anak-anak. Orang tua juga sebaiknya melakukan komunikasi dengan anak sebagai bentuk perhatian.
"Perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak dapat berpengaruh terhadap motivasi belajarnya. Misalnya pada saat anak pulang sekolah hendaknya orang tua menanyakan apa saja yang dilakukan di sekolah. Karena tidak menutup kemungkinan, si anak memiliki masalah dengan teman atau pun guru atau masalah sosial ketika di sekolah. Dengan seringnya orang tua menanyakan kepada anak tentang kegiatannya di sekolah dapat membangkitkan motivasi belajar,"jelas Zero.
Ia juga menyebut sebaiknya orang tua tak hanya menekankan motivasi belajar untuk meraih prestasi dalam bidang akademik semata. Peran orang tua dalam membangkitkan motivasi belajar anak sangat perlu dilakukan mulai dari yang akedemik maupun non akademik. Jadi jangan hanya mengukur kepintaran anak dari ranking saja. Tapi, lihatlah bagaimana anak bersosialisasi dengan orang dan lingkungan sekitar.