Koranradarseluma.net - Harga pupuk non-subsidi kembali mengalami kenaikan sebesar 5 persen dari harga sebelumnya. Kenaikan ini memicu kekhawatiran di kalangan petani yang mengandalkan pupuk non-subsidi untuk kebutuhan pertanian mereka. Petani mengeluhkan bahwa peningkatan harga ini akan berdampak langsung pada biaya produksi yang semakin tinggi. Mengungkapkan bahwa kenaikan harga pupuk sudah sangat membebani. Kenaikan harga pupuk non-subsidi. Hal ini menambah beban bagi para petani yang sudah menghadapi berbagai tantangan, seperti cuaca ekstrem dan kenaikan biaya produksi lainnya. Harga pupuk non-subsidi sebelumnya Rp 10.000 per kilogram, maka dengan kenaikan 5 persen, harga baru akan menjadi Rp 10.500 per kilogram. Kenaikan ini dinilai cukup terdampak bagi petani yang membutuhkan pupuk dalam jumlah besar. Disampaikan Zulhendrizal, SS dikonfirmasi kemarin (23/12) mengatakan kenaikan ini tidak terlalu tinggi akan tetapi cukup terbeban.
"Dengan harga pupuk naik 5 poersn ini banyak petani mengeluhkan bahwa kenaikan ini dapat memengaruhi hasil panen dan keuntungan mereka. Diharapkan dapat memberikan solusi, seperti subsidi tambahan atau bantuan langsung untuk meringankan beban petani. Kenaikan harga ini juga dikhawatirkan dapat berdampak pada harga pangan di pasaran, mengingat biaya produksi yang meningkat. Para pelaku industri pertanian berharap adanya dialog dengan pihak terkait untuk mencari jalan keluar yang menguntungkan semua pihak.
Diharapkan harga pupuk ini agar cepat stabil kembali untuk meringankan baban para petani untuk kebutuhan dalam merawat kebun mereka sehingga hasil panen mereka bisa lebih normal tanpa ada perawatan tidak menggunakan pupuk tentunya hasil perkebunan petani tidak akan berhasil tanpa perawatan dengan menggunakan pupuk.
Kenaikan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lonjakan harga bahan baku pupuk di pasar global. Para petani mengaku terpaksa mengurangi jumlah pupuk yang digunakan untuk menekan biaya produksi.“Kalau pupuknya kurang, hasil panennya pasti tidak maksimal. Kami jadi serba salah.
Petani lainnya berharap pemerintah dapat turun tangan untuk menstabilkan harga pupuk non-subsidi. “Kalau harga seperti ini terus, kami butuh subsidi tambahan atau program bantuan agar produksi tetap berjalan. Petani meminta pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan solusi agar sektor pertanian tetap berkelanjutan. Salah satu usulan yang mengemuka adalah pengendalian harga pupuk di pasar dan peningkatan distribusi pupuk bersubsidi.