Koranradarseluma.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) mencatat keberhasilan dalam mengendalikan wabah penyakit menular pada hewan ternak sepanjang tahun 2024 telah dilakukan. Meski begitu, ancaman penyakit sapi ngorok atau Septikemia Epizootika sering disebut SE masih menjadi perhatian serius, dan terutama saat musim penghujan. "Ancaman penyakit sapi ngorok atau Septikemia Epizootika sering disebut SE masih menjadi perhatian serius di tahun 2024 oleh Distan Bengkulu Selatan,"ujar Ikat.
BACA JUGA:Sengketa Pemilu hingga Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional
Dikatakan Ikat, pihak Distan telah mencatat keberhasilan dalam mengendalikan wabah penyakit menular pada hewan ternak sepanjang tahun 2024 dimana petugas kesehatan hewan gencar ke lapangan memberikan vaksin anti virus dan terlebih ternak sudah terdampak virus. "Upaya pencegahan dan pengendalian terus digalakkan oleh pemerintah, dengan vaksinasi sebagai salah satu langkah paling efektif. Penyakit ini menular melalui pakan, minuman, dan peralatan yang tercemar, namun dengan tindakan yang tepat, sehingga penyebarannya dapat diminimalisir,"kata Ikat.
BACA JUGA:Dongkrak Perekonomian Masyarakat, Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Oleh karena itu, Distan memohon betul agar peternak mengandangkan ternak dan bukan dilepas. Sebab ternak liar rentan terdampak terserang penyakit. Sebagai upaya proaktif dilakukan Distan, yaitu membantu pemerintah daerah mengendalikan penyebaran penyakit, mengirimkan semua kebutuhan vaksin, disinfektan, dan obat-obatan yang diperlukan. Selain itu, tim investigasi juga telah turunkan dalam mendukung upaya penyidikan langsung di lapangan.
Pengawasan yang ketat, sehingga dapat meminimalisir risiko. "Dengan langkah kolaborasi diharapkan wabah SE dapat terkendali, dan sektor peternakan di Bengkulu Selatan dapat kembali berjalan normal. Keberhasilan penanganan ini juga diharapkan mampu mendukung kesejahteraan peternak dan menjaga stabilitas populasi ternak di daerah,"pungkas Ikat.(yes)