Ini Sosok KH Hasyim Asy'ari, Pencetus Resolusi Jihad, yang Kini Diperingati sebagai Hari Santri

Selasa 22 Oct 2024 - 09:44 WIB
Reporter : Bacakoranradarseluma
Editor : Erlin Marfiansya

Koranradarseluma.net - Berbincang tentang peringatan Hari Santri maka tak lepas dari satu sosok yang menjadi inisiator terwujudnya kontribusi pergerakan kemerdekaan dari kalangan santri, beliau adalah KH Hasyim Asy'ari yang menyerukan resolusi jihad. Seperti apa sosok dan sepak terjang beliau dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah?

Sebagaimana diketahui, Hari Santri jatuh pada 22 Oktober sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah. Penetapan Hari Santri ini dilakukan untuk menghormati kontribusi para santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajah kolonial.

Hari Santri yang mengacu pada tanggal 22 Oktober disebabkan adanya peristiwa bersejarah yang terjadi pada 1945. Ketika itu KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan sebuah fatwa yang dikenal sebagai resolusi jihad yang melecut umat Islam, khususnya para santri, untuk membela tanah air dari ancaman penjajahan.

Fatwa tersebut membawa pengaruh besar terhadap upaya perlawanan melawan tentara sekutu di Surabaya, yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran 10 November atau Hari Pahlawan. Lantas siapa sosok KH Hasyim Asy'ari? Mengapa fatwanya begitu disegani oleh para santri dan umat Islam?

Profil KH Hasyim Asy'ari

KH Hasyim Asy'ari lahir pada masa pra-Indonesia, tepatnya 1871. Beliau merupakan ulama besar Indonesia dan dikenal sebagai pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), yang didirikan pada tahun 1926. KH Hasyim Asy'ari merupakan kakek dari Presiden Keempat Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.

KH Hasyim Asy'ari mendirikan NU dengan tujuan mempertahankan ajaran Islam yang berciri khas ahlus sunah wal jamaah di Indonesia. NU juga didirikan sebagai tujuan menghadapi tantangan modernisasi serta kolonialisme negara-negara penjajah.

Dalam perjalanannya, NU merupakan organisasi masyarakat yang sangat lekat dengan kelompok tradisional dan Islam. Kelompok ini memiliki ikatan yang kuat antara santri dengan kiainya di kalangan pesantren.

Selain menjadi pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari juga merupakan pahlawan nasional berkat jasa beliau pada 22 Oktober 1945. Kala itu, beliau mengeluarkan fatwa yang mengharuskan umat Islam untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Dengan loyalitas dan ikatan kuat antara santri dengan kyai dalam lingkup pesantren dan umat Islam tradisional, fatwa yang dikeluarkan KH Hasyim Asy'ari menggerakkan para santri, kiai, dan rakyat untuk melawan penjajah yang ingin kembali menguasai Indonesia setelah kemerdekaan diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Pendiri Ponpes Tebuireng

KH Hasyim Asy'ari juga dikenal sebagai tokoh pendidikan yang mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, di Jombang, Jawa Timur. Ponpes Tebuireng hingga kini merupakan salah satu pesantren yang bergengsi yang banyak mencetak ulama serta tokoh-tokoh nasional.

Kategori :