Koranradarseluma.net - Pria asal Jepang bernama Daisuke Hori (40) membuat kehebohan di media sosial karena mengaku hanya tidur selama 30-45 menit setiap hari selama 12 tahun. Ia melakukannya dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya.
Kebiasaannya yang ekstrem ini memicu perdebatan di media sosial. Ada yang memuji Hori sebagai ahli manajemen waktu. Namun, tidak sedikit yang khawatir akan dampak kesehatan jangka panjang dari kurang tidur.
Dilansir dari New York Post, Senin (9/9/2024), tidur merupakan kebutuhan yang terus berubah sepanjang hidup. Sejak lahir hingga meninggal, jumlah dan kualitas tidur yang kita perlukan mengalami pergeseran seiring bertambahnya usia. Lantas, berapa jumlah waktu tidur yang dibutuhkan pada setiap usia?
Bayi
Pada tahun pertama kehidupan, bayi menghabiskan sebagian besar waktunya dalam keadaan tidur. Tidur yang cukup sangat penting bagi perkembangan fisik dan kognitif mereka Seorang bayi yang baru lahir membutuhkan sekitar 14 hingga 17 jam tidur setiap hari. Kebutuhan ini mulai berkurang setelah usia 3 bulan saat bayi mulai beradaptasi dengan ritme sirkadian mereka.
Menurut Dr Yi Cai dari Columbia University Irving Medical Center, pada tahap ini, banyak koneksi saraf baru terbentuk, dan proses pembelajaran berlangsung dengan intens.
Balita
Seiring bayi memasuki masa balita, kebutuhan tidurnya mulai menurun. Pada usia 1 hingga 2 tahun, anak-anak membutuhkan 11 hingga 14 jam tidur per hari. Jumlah ini menurun menjadi 10 hingga 13 jam saat mereka beranjak ke usia tiga hingga lima tahun. Sebagian dari waktu tidur ini biasanya dipenuhi melalui tidur siang, meskipun kebiasaan tidur siang mulai berkurang seiring bertambahnya usia.
Psikolog kesehatan tidur Joshua Tal menjelaskan, pada tahap ini, banyak anak mulai mengembangkan imajinasi aktif yang terkadang menyebabkan gangguan tidur. Beberapa anak berhenti tidur siang lebih cepat dari yang lain karena mempengaruhi pola tidur malam mereka.