Koranradarseluma.net - Ada-ada saja modus yang dilakukan oleh oknum penipu untuk mengelabui korbannya. Seperti yang nyaris menimpa warga Kelurahan Bunga Mas, Kecamatan Seluma Timur Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Yakni, petani kopi yang menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh Almarhum Ardan (54) yang juga melakukan aksi pembacokan terhadap anggota Kepolisian Polres Seluma.
Mulyadi (54) dan Indi (35) yang batal dirujuk ke rumah sakit di Kota Bengkulu. Lantaran terkendala biaya operasi dan saat ini sedang berupaya melakukan penggalangan dana.
Nyaris menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTD). Dengan modus mengirimkan pesan singkat melalui WhatsApp (WA). Mengatakan jika kelebihan saat mentransfer donasi ke korban dan minta korban untuk mengembalikannya.
"Iya bang, ada yang mengirim pesan melalui WA. Meminta mengembalikan uang karena ada musibah lain. Uang tersebut mau dibagi ke korban lain," sampai Elvan Saputra anak korban saat dikonfirmasi Radar Seluma.
BACA JUGA:JK, Anak Tertua Pelaku Pembacokan, Masuk DPO Polres Seluma
BACA JUGA:Warga yang Saling Bacok di Puguk, Terima Bantuan Rp 1 Juta dari Baznas
Diceritakannya, kronologi kejadian tersebut terjadi pada Selasa (6/8) subuh, sekitar Pukul 04.30 wib. Pada saat itu dirinya mendapatkan pesan singkat melalui WA dengan nomor baru.
Dalam pesan tersebut, oknum tersebut mengatakan jika telah mentransfer donasi kepadanya sebesar Rp 950.000 ke rekeningnya. Hanya saja, oknum tersebut meminta kepada Elvan untuk mengembalikan setengah dari uang yang telah di transfer.
Yakni sebesar Rp 450.000. Dengan alasan, jika oknum tersebut kelebihan pada saat meneransfer uang. Lantaran masih ada korban lainnya yang juga membutuhkan dan uang tersebut mau dibagi ke korban lainnya.
"Iya saya balas WA nya. Orang itu juga mengirimkan bukti Transfer nya. Tetapi tidak ada pemberitahuan jika ada uang masuk," ujarnya.
Lanjut ya, oknum tersebut kerap mengirimkan pesan WA kepadanya. Sehingga pada Selasa pagi dirinya pergi ke BRI Link dengan maksud ingin mengembalikan uang tersebut.
Hanya saja muncul kecurigaan. Sehingga dilakukannya pengecekan uang yang masuk-masuk dari lara Darmawan yang telah mendonasikan bantuan kepada keluarganya.