Bacoan Jemo Kito - Puskesmas Masmambang Kecamatan Talo melakukan kegiatan mencegah penyakit demam berdarah Dengue (DBD) dengan melakukan pengasapan (fogging) di lingkungan desa.
Dikatakan Kepala Puskesmas Haggeta dikonfirmasi kemarin (3/4), saat ini sudah 30 kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Talo.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya untuk melakukan fogging di berbagai titik untuk pencegahan DBD ini. ''Kami juga mengharapkan kepada pihak pemerintah desa maupun pihak keluarga agar tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah,
agar nyamuk tidak bersarang di sekitar rumah penduduk,''jelasnya.
Kami melakukan fogging hanya upaya pencegahan agar penyakit tidak melebar kepada warga lainnya. Fogging hanya metode pengendalian nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit DBD.
BACA JUGA:Keaktifan JKN di Seluma Capai 80%
BACA JUGA:Lebaran, ASN Tak Boleh Tambah Libur dan Dilarang Pakai Randis Keluar Daerah
Fogging merupakan salah satu langkah dan upaya pencegahan penularan DBD. Aedes aegypti merupakan nyamuk yang menjadi vektor utama penyakit ini, dan fogging efektif untuk mengurangi populasi nyamuk dewasa di lingkungan sekitar.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kasus DBD yang mungkin terjadi di sekitar wilayah Puskesmas Mas Masmambang.
Fogging hanyalah metode pengendalian nyamuk dan tidak bisa menjadi satu-satunya solusi. Upaya pencegahan yang lebih holistik, seperti mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur,
dan Membuang) pada tempat yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, juga sangat penting untuk dilakukan secara bersama-sama. Upaya pencegahan DBD tidak hanya bergantung pada fogging, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.