Audensi sempat memanas, karena perwakilan warga Desa Dusun Baru ini tidak bisa bertemu langsung oleh Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE. Namun kondisi ini cepat diredam, sehingga pewakilan warga langsung menyampaikan tuntutan.
"Yang anehnya lagi surat pemberhentian itu sudah dibuat, sudah Syah disana tetapi belum dikasih tanggal. Ada apa dibalik ini pak, jadi kami masyarakat mau tau," tegasnya.
Yoyon juga mengatakan, jika sebelumnya tanggal 4 Maret 2024 yang lalu. Mereka juga telah berencana akan menggelar demo ataupun audensi. Hanya saja tidak disepakati oleh Pemkab Seluma. Karena menurut Pemkab Seluma, jika sebelum masuk bulan Maret surat tersebut akan dikeluarkan. Hanya saja sampai saat ini surat tersebut belum juga dikeluarkan oleh Pemkab Seluma.
"Kami menagih janji pak bupati. Kami akan menunggu SK pemberhentian itu hari ini. Menginap pun kami siap untuk menunggu SK itu," tegas Yoyon.
Yoyon juga menambahkan, jika dalam aksi demo yang dilakukan pada hari ini. Setidaknya ada sebanyak kurang lebih 200 massa yang ikut melakukan aksi demo. 200 massa tersebut juga hanya perwakilan dari sebagian perwakilan.
BACA JUGA:Oknum Kadis Beristri Dua, Inspektorat Tunggu Laporan
"Sampai ketemu titik terangnya. Kalau tidak, kami tidak akan pulang. Kami akan bermalam disini. Yakni, pemberhentian secara tertulis," tegasnya.
Hanya saja, usai melakukan audensi yang dipimpin oleh Wakil Bupati Seluma, Drs Gustianto. Wabup menyampaikan permohonan maaf karena bupati tidak dapat menemui lantaran lagi dinas luar.
"Mohon maaf, pak Bupati lagi dinas luar. Sehingga belum bisa hadir bersama kita disini," sampai Wabup, Drs Gustianto.