Sudah Menggunung, TPA Sampah Kayu Arau

TPA Sampah Kayu Arau,-RadarSeluma.bacakoran.co--
koranradarseluma.net - Sampah dihasilkan dari limbah rumah tangga di Bengkulu Selatan, saat ini tumpukan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kayu Arau Manna, Bengkulu Selatan kondisinya sudah menggunung. Jika hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin TPA yang disediakan oleh DLHK BS kemungkinan tidak akan mampu lagi untuk menampung seluruh sampah yang ada di Kabupaten BS beberapa waktu kedepan.
Oleh karena itu, DLHK BS mengharapkan kesadaran masyarakat untuk mulai melakukan pengelolaan sampah agar lebih bermanfaat serta bernilai ekonomis. Kepala DLHK BS, Haroni, SP.MM menuturkan setiap hari petugas mengangkut puluhan ton sampah ke TPA sampah di Kayu Arau. Menurut Harau, jika tidak ada upaya bersama untuk melakukan pengelolaan sampah yang baik, maka sampah akan menjadi permasalahan di kemudian hari. Oleh karena itu, diharapkan sampah yang ada di masing-masing lingkungan masyarakat supaya di pilah-pilah agar dapat dikelola serta menjadi hal bernilai ekonomis.
"Setiap hari jumlah sampah dari rumah tangga masyarakat di Bengkulu Selatan mencapai 25 sampai 30 ton, sampah tersebut ada peningkatan aktivitas masyarakat dan banyaknya penduduk di wilayah yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan. Sehingga, berpengaruh pada sampah yang dihasilkan dari aktivitas setiap hari terus saja menumpuk. Tidak heran jika sampah di TPA saat ini sudah menggunung. Oleh sebab itu, dirinya mengajak agar masyarakat dapat memilah-milah sampah. Dengan ada pemilahan maka sampah bisa dipisah-pisah antara sampah organik dan non organik. Sehingga dapat diolah supaya bermanfaat untuk lebih bernilai ekonomis, termasuk melalui pembentukan bank sampah,"jelas Haroni.
BACA JUGA:Peternak Abai, Satpol PP Tak Digubris
BACA JUGA:Musrenbang Tingkat Kecamatan, Minim Realisasi
Sambung Haroni, tidak ada upaya pencegahan dan kesadaran dari masyarakat terkait sampah. Sudah jelas hal tersebut akan menjadi masalah. Bagaimana tidak, sampah semakin banyak dan kondisi TPA sudah tidak mampu lagi menampung seluruh sampah di Kabupaten Bengkulu Selatan. Maka, sampah harus dibuang ke mana lagi. "Kapasitas TPA di Kayu Arau awalnya diperkirakan 20 tahun. Tapi kalau dilihat kondisi saat ini, sekitar 5 tahun lagi TPA ini sudah penuh,"gumam Haroni.
Sementara, pemerintah daerah sendiri, sudah diperintahkan oleh pemerintah pusat untuk segera memperlakukan pemadatan sampah yang ada di TPA dengan tanah atau sanitary landfill. Sebagaimana sistem pengelolaan sampah ini menggunakan area tanah yang terbuka dan luas. Caranya adalah dengan membuat lubang, kemudian sampah dimasukkan ke lubang tersebut, dan terakhir sampah ditimbun dan dipadatkan.
"Dengan metode tersebut, timbunan sampah di dalam lobang ditimbun sampah lagi hingga beberapa lapisan. Setelah itu, timbunan sampah ditutup dengan tanah setebal 60 cm atau lebih,"kata Haroni. Ia juga menyebut selama ini Pemkab BS khususnya masih menggunakan sistem open dumping atau pembuangan terbuka alias cara pembuangan sampah secara sederhana. Sampah hanya dibuang begitu saja di suatu tempat dan dibiarkan terbuka tanpa pengamanan. Setelah lokasi tersebut penuh, maka langsung ditinggalkan.
Oleh karena itu, saat ini pemerintah pusat melarang keras pemberlakukan pembuangan sampah di TPA hanya dibuang saja, tanpa ada dilakukan pemadatan dengan tanah. "Sudah menjadi ketentuan, mau tidak mau pemerintah daerah harus menganggarkan untuk pemberlakukan pemadatan tanah di TPA. Kalau tidak, maka akan ada sanksi yang diberikan oleh pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah," pungkas Haroni.(yes)
BACA JUGA:DPRD BS Minta Warga Tidak Takut Sampaikan Aspirasi
BACA JUGA:Bupati Ingatkan Warga BS, Cuaca Ekstrim Penyebab Bencana