Lahan Sawah Petani Diserang Jamur, Ulat, dan Tikus
Lahan Sawah Petani,-RadarSeluma.Bacakoran.co--
koranradarseluma.net,- Sejumlah petani di wilayah di Masmambang menghadapi ancaman serius akibat serangan jamur, ulat, dan tikus yang menyerang lahan sawah mereka. Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada hasil panen dan merugikan petani secara ekonomi. Salah satu petani, Bastian dikonfirmasi kemarin (5/2), mengungkapkan bahwa serangan hama ini sudah berlangsung dalam beberapa minggu terakhir. “Tanaman padi kami mulai menguning dan rusak akibat jamur, sementara ulat dan tikus juga semakin banyak menyerang. Jika tidak segera ditangani, kami bisa gagal panen,” terangnya. Menurut para petani, kondisi cuaca yang lembab dan minimnya tindakan pencegahan membuat jamur mudah berkembang, sementara ulat dan tikus semakin sulit dikendalikan. Beberapa petani telah mencoba menggunakan pestisida dan perangkap, tetapi hasilnya masih belum maksimal,''jelasnya.
BACA JUGA:Bangunan Puskesmas Masmambang Belum Diserahterimakan
BACA JUGA:Fisik di PUPR Seluma Tahun 2025 Lebih Banyak Dibanding Tahun 2024, Namun Kena Refokusing
Dikatakannya, penyuluh menyarankan petani untuk menerapkan metode pengendalian hama terpadu, seperti penggunaan varietas padi tahan jamur, pelepasan musuh alami ulat, serta pemasangan rumah burung hantu untuk mengendalikan populasi tikus. Selain itu, petani juga diminta untuk bekerja sama dalam melakukan gropyokan atau pembasmian tikus secara massal. Petani masih berharap adanya bantuan dari pemerintah, baik dalam bentuk penyuluhan maupun bantuan alat dan obat pengendali hama. Jika serangan ini tidak segera diatasi, panen musim ini diprediksi akan mengalami penurunan.
BACA JUGA:Bantuan PIP Langsung ke Rekening Tak Pakai Perantara, Tahun Lalu 1.471 Pelajar Di Seluma Dapat PIP
BACA JUGA:Pemdes Suka Merindu Bahas Ketahanan Pangan dan Seleksi Penerima BLT Dana Desa 2025
"Para petani mengeluhkan serangan jamur dan ulat yang mulai merusak tanaman padi mereka. Tanaman padi yang awalnya tumbuh subur kini mulai menguning dan rusak akibat serangan jamur. Selain itu, ulat juga semakin banyak ditemukan di sawah, memakan daun dan batang tanaman. Padi yang sudah mulai tumbuh malah terserang jamur, daunnya berubah warna dan ada bercak-bercak. Ditambah lagi, ulat semakin banyak dan sulit dikendalikan. Kami khawatir panen kali ini gagal,” terang Bastian.
Menurut petani, cuaca yang lembab serta kurangnya pengendalian hama menjadi penyebab utama. Mereka sudah mencoba berbagai cara, mulai dari penyemprotan fungisida hingga metode alami, tetapi hasilnya belum optimal. Para petani berharap ada bantuan dari pemerintah dalam bentuk penyuluhan dan penyediaan obat pengendali hama agar ancaman ini bisa segera diatasi. Jika tidak, hasil panen musim ini diprediksi akan mengalami penurunan drastis.(apr)