Healthy Eat, Healthy Living, di Menteng, Jakarta Pusat

Healty eat--Koranradarseluma.net
Koranradarseluma.net - Pemerintah menargetkan persentase angka stunting di Indonesia menurun hingga 14 persen. Dokter Spesialis Gizi Klinik, Marya Haryono mengungkapkan masih banyak masyarakat Indonesia mengalami malnutrisi. Malnutrisi adalah kondisi ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh, yang dapat terjadi ketika asupan gizi tidak sesuai dengan kebutuhan harian.
"Kata lainnya yaitu gizi buruk. Gizi buruk meliputi stunting, wasting, dan obesitas,” kata Dokter Marya dalam acara Healthy Eat, Healthy Living, di Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini. Banyaknya masyarakat yang mengalami malnutrisi, membuat angka stunting di Indonesia turun secara lambat. Dokter Marya pun menyoroti langkah yang dapat dilakukan masyarakat untuk menekan angka stunting, yakni berfokus pada pencegahan malnutrisi.
Dokter Spesialis Gizi Klinik tersebut menilai masih banyak orang yang salah kaprah tentang pengertian malnutrisi. Malnutrisi hanya identik dikenal sebagai kekurangan gizi. Namun, faktanya kelebihan gizi pun dapat dikatakan malnutrisi.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat lebih menyadari pemenuhan nutrisi harian seimbang setiap harinya.
Adapun asupan makanan yang seimbang melibatkan tiga kelompok utama, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral. “Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian, penting untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan bervariasi, sehingga tubuh mendapatkan semua zat gizi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik," ujar Dokter Marya. "Usahakan agar di dalam piring makanan terdiri dari 50 persen sayuran dan buah, 25 persen karbohidrat sehat, dan 25 persen protein, untuk memastikan keberagaman gizi,” imbuhnya. Dalam rangka Hari Gizi Nasional, Group Marketing Head PT Finusolprima Farma Internasional, Dokter Siswandi juga menyoroti pentingnya pencegahan malnutrisi. Dokter Siswandi mengungkapkan PT Finusolprima Farma Internasional memiliki beberapa rangkaian produk yang dapat mendukung upaya pemerintah dalam pemenuhan nutrisi serta menurunkan angka gizi buruk. Adapun di antaranya General Nutrition (Entramix, Entrasoy, Peptisol, Entrakid) dan Speciality Nutrition (Peptibren, Nephrisol, Pulmosol, Hepatosol, Oligo). Dokter Siswandi menjelaskan pihaknya rutin memberikan edukasi serta sosialisasi tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang.
Edukasi tersebut dilakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat semakin sadar atas pemilihan menu yang baik sehari-hari. “Edukasi gizi bukan hanya soal teori, tetapi juga praktek pembuatan dan penyajian menu yang bisa diterapkan di keseharian hidup pasien," ujar Dokter Siswandi.