Kebakaran Los Angeles, Musibah Termahal di Dunia, Kerugian Capai Rp 2.121 T
Kebakaran LA--Koranradarseluma.net
Koranradarseluma.net - Kebakaran hutan melanda Los Angeles, California, sejak Selasa (7/1/2025). Kebakaran ini diprediksi menjadi salah satu bencana alam terburuk di Amerika Serikat (AS). Sampai Sabtu (11/1/2025) siang WIB, setidaknya sudah ada 11 orang yang meninggal dunia dan 180.000 lainnya terpaksa mengungsi.
Dikutip dari Washington Post, Sabtu, kebakaran Palisades, salah satu dari enam titik api yang masih aktif, telah menghanguskan 21.317 hektar. Kepala pemadam kebakaran di Los Angeles menyebut kebakaran tersebut sebagai salah satu bencana alam yang paling merusak dalam sejarah Los Angeles.
Sementara itu, kebakaran Eaton telah menghanguskan 14.117 hektar. Secara keseluruhan, kebakaran hutan telah menghanguskan lebih dari 37.000 hektar dan menghancurkan sekitar 10.000 bangunan.
Meskipun ribuan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan, namun kebakaran di sebagian besar masih belum dapat dipadamkan.
Kerugian diperkirakan capai Rp 2.121 triliun Kehancuran dan kerugian ekonomi negara yang disebabkan oleh kebakaran hutan di wilayah Los Angeles diperkirakan mencapai puluhan miliar dollar AS.
Dilansir dari CBS News, Jumat (10/1/2025), total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat bencana alam itu diperkirakan berkisar 60-130 miliar dollar AS atau sekitar Rp 979 triliun hingga Rp 2.121 triliun. Beberapa kerugian terparah dilaporkan terjadi di Santa Monica dan Malibu.
Nilai rata-rata rumah di sana lebih dari 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 31 miliar. Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California mamasukkan kebakaran Eaton dan Palisades ke dalam daftar kebakaran hutan paling merusak di negara bagian tersebut.
Banyaknya rumah dan bisnis mahal yang terdampak menunjukkan kerusakan ekonomi secara keseluruhan mungkin akan lebih besar daripada kerugian yang disebabkan oleh kebakaran Camp di California pada 2018, yang dianggap sebagai kebakaran hutan termahal di negara bagian itu dengan total 30 miliar dollar AS atau sekitar Rp 489 triliun.
Dikutip dari New York Times, Sabtu, belum jelas apa yang memicu kebakaran di kawasan Los Angeles tersebut. Para penyelidik kemungkinan akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk sampai pada kesimpulan yang pasti.
Namun, kabel listrik di dekat lokasi kebakaran Eaton dan Palisades dalam keadaan menyala saat api meletus pada Selasa. Para ahli energi mengatakan, hal itu mengkhawatirkan, karena peralatan listrik sering memicu kebakaran selama periode angin kencang di California dan di tempat lain. Selain itu, kondisi kering dan berangin juga memengaruhi penyebaran api di kawasan tersebut.