Wacana Susu Digantikan Daun Kelor dalam Program MBG, Menko Muhaimin: Masih Tahap Simulasi
Wacana Susu Digantikan Daun Kelor dalam Program MBG, Menko Muhaimin: Masih Tahap Simulasi--
koranradarseluma.net – Wacana menggantikan susu dengan bahan makanan dari daun kelor dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih dalam tahap simulasi. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko Pemmas) Muhaimin Iskandar mengungkapkan, simulasi ini melibatkan koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan komunitas lokal.
"Ya itu masih proses semua, ya, simulasi. Sinkronisasi pusat, daerah, lokalitas," ujar Muhaimin di Jakarta, dilansir dari Antara, Rabu (25/12/2024).
Muhaimin menegaskan bahwa Badan Gizi Nasional bertanggung jawab untuk memastikan setiap bahan makanan memenuhi standar gizi yang seimbang. Pemerintah terus melakukan simulasi guna menjamin masyarakat mendapatkan asupan nutrisi yang optimal.
"Tentu itu kewenangan badan gizi, tapi mereka pasti menghitung betul jumlah kalori, protein, kemudian karbonya itu betul-betul seimbang. Karena itu simulasi ini terus dilakukan semoga sukses," ucap Muhaimin.
BACA JUGA:Hasto dan Yasonna Dicegah ke Luar Negeri hingga Pejabat BPN Diperiksa Terkait Ronald Tannur
BACA JUGA:Hasto Kristiyanto Tersangka Harun Masiku, Jokowi: Hormati Proses Hukum
Lebih lanjut, Muhaimin mendukung penggunaan bahan makanan lokal dalam program ini. Ia juga menekankan pentingnya melibatkan UMKM serta memberdayakan peternak susu di berbagai daerah.
"Tapi saya sebagai bagian dari proses itu berharap lokalitas itu digunakan. Kalau kelornya bagus, kelor. Kalau UMKM lokal terlibat, harus dilibatkan," ucap dia.
Sementara itu, dia juga menegaskan jika industri susu juga harus dikembangkan. Tujuannya, agar harga susu bisa menjadi murah di daerah.
"Peternak susu supaya murah, tumbuhkan. Jadi ke depan peternak susu harus tumbuh di daerah supaya terjangkau harganya," ujar Muhaimin.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan jika daun kelor dapat menjadi alternatif sumber kalsium yang biasa diperoleh dari susu.
BACA JUGA:Banggar DPR: Polemik PPN 12 Persen Kontraproduktif
BACA JUGA:Hasto Kristiyanto Tersangka Kasus Harun Masiku, PDIP Taati Proses Hukum di KPK dan Janji Kooperatif