Radar Seluma.Bacakoran,co

Marshanda Dilarang Rawat Ayahnya yang Pernah Jadi Gelandangan, hingga Wacana Penerapan UN Ditolak

caca--radarseluma.bacakoran.co

3. Pemerintah Tinjau Ulang Pungutan Ekspor Sawit Secara Berkala

Pemerintah berencana meninjau kembali aturan terkait pungutan ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang saat ini ditetapkan sebesar 7,5%. Langkah ini bertujuan meningkatkan daya saing produk sawit Indonesia di tengah persaingan ketat dengan minyak nabati lainnya di pasar global.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera menegaskan perlunya evaluasi rutin kebijakan tarif ekspor CPO agar tetap sesuai dengan kondisi pasar.

“Kami akan evaluasi secara reguler setiap 3 bulan, 6 bulan sekali. Tidak menutup kemungkinan (diubah),” kata Dida di sela-sela acara seminar nasional yang diselenggarakan Rumah Sawit Indonesia, di Jakarta, Senin (18/11/2024).

4. Kenalan dengan Ameera Khan, Selebgram Malaysia yang Diduga Pacar Baru Jefri Nichol

Belum lama ini netizen dibuat heboh dengan video yang menunjukkan Jefri Nichol sedang makan malam bersama selebgram asal Malaysia, Ameera Khan. Momen tersebut langsung memicu pertanyaan mengenai status hubungan Jefri saat ini.

Aktor kelahiran 1999 ini dikenal dengan pesona dan kepribadiannya yang menawan, serta sejarah pacaran yang cukup banyak. Video viral yang memperlihatkan Jefri dan Ameera bersama-sama itu membuat netizen berspekulasi, apakah Ameera adalah pacar Jefri Nichol yang berikutnya?

Ameera Khan yang merupakan selebgram ternama asal Malaysia, memiliki lebih dari 1,5 juta pengikut di Instagram. Ia dikenal dengan nama akun @littlemisskhan. Ia lahir dengan nama lengkap Nur Ameera binti Abdul Halim Khan pada 8 Desember 2000.

5. Wacana Penerapan Kembali UN Ditolak

Pengamat pendidikan Henny Supolo Sitepu menolak wacana penerapan kembali ujian nasional (UN) di sekolah oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Menurutnya tidak adil jika UN dijadikan standar kelulusan siswa, sementara kualitas pendidikan setiap sekolah berbeda-beda.  

“Kalau mau dilangsungkan kembali (UN) apa tujuannya? Sebab kalau ujian nasional dijadikan satu standar kelulusan, sebetulnya sarat dengan ketidakadilan,” kata Henny Sitepu dalam program Berita Satu Siang di BTV dikutip, Senin (18/11/2024).

Menurut Henny, selama ini standar pendidikan di satu sekolah dengan sekolah lain sangat berbeda. Begitu juga dengan kualitas guru atau pendidik, sarana dan prasarananya, serta pembiayaannya.

Sementara kalau UN diterapkan sebagai standar kelulusan siswa di Indonesia, menurut Henny, sangat tidak adil. “Kalau memang selama ini standar belum ada, melakukan standarisasi kelulusan jelas merupakan satu ketidakadilan,” ucapnya.

Tag
Share