Mogok Hingga Krisis Keuangan, Boeing, Segera Pecat 17 Ribu karyawan
Karyawan--radarseluma.bacakoran.co
Koranradarseluma.net - Boeing berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebesar 10% dari tenaga kerjanya atau sekitar 17.000 karyawan dalam beberapa bulan ke depan. Keputusan ini diambil karena perusahaan terus mengalami kerugian dan berupaya mengatasi dampak pemogokan yang telah menghentikan produksi.
Dilansir dari AP, CEO Boeing Kelly Ortberg dalam memo pada Jumat (11/10/2024) menginformasikan kepada para staf bahwa pengurangan tenaga kerja ini akan dilakukan pada level eksekutif, manajer, dan karyawan biasa.
Saat ini, Boeing memiliki sekitar 170.000 pekerja di seluruh dunia. Banyak di antaranya bekerja di fasilitas manufaktur di negara bagian Washington dan South Carolina.
Sebelumnya, perusahaan menerapkan cuti bergilir sementara, tetapi Ortberg menyatakan cuti tersebut akan dihentikan seiring dengan pemutusan hubungan kerja yang akan dilakukan.
Selain itu, peluncuran pesawat baru Boeing, 777X, yang awalnya dijadwalkan pada 2025 akan ditunda hingga 2026. Pembuatan varian kargo dari jet 767 juga akan dihentikan pada 2027 setelah seluruh pesanan selesai.
Sejak 2019, Boeing telah mengalami kerugian lebih dari US$ 25 miliar. Sementara itu, sekitar 33.000 pekerja serikat juru mesin telah melakukan mogok sejak 14 September 2024 menuntut kesejahteraan yang lebih baik.
Negosiasi pada pekan ini gagal mencapai kesepakatan, dan Boeing telah mengajukan tuntutan pelanggaran praktik perburuhan terhadap serikat juru mesin dan pekerja dirgantara internasional.
Pemogokan tersebut telah menghentikan produksi 737 Max, pesawat paling laris Boeing, serta pesawat 777 dan 767. Namun, Boeing masih memproduksi 787 di fasilitas lain di South Carolina.