Soda Bisa Cegah Kehamilan? Ini Faktanya,...
Soda cegah hamil--radarseluma.bacakoran.co
Koranradarseluma.net - Apakah soda bisa mencegah kehamilan? Jawabannya adalah tidak bisa, ya. Sebanyak apa pun kamu mengonsumsi minuman bersoda setelah berhubungan intim, kehamilan tetap bisa saja terjadi selama sperma telah masuk ke dalam vagina dan membuahi sel telur.
Memang, ada beberapa studi yang menyebutkan bahwa kebiasaan sering mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti soda, dalam jangka panjang dapat menurunkan tingkat kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Ini karena asupan gula berlebihan bisa menyebabkan penurunan jumlah sperma total pada pria dan membuat haid jadi kurang teratur pada wanita.
Nah, kebanyakan minuman bersoda kandungan gulanya tidak main-main. Dalam 250 ml (1 kaleng) minuman bersoda, kadar gulanya bisa mencapai 25 gram, lho. Padahal, maksimal konsumsi gula harian hanya 50 gram. Jika ditambah dengan makanan utama dan camilan, asupan gula harian tentunya bisa melampaui jumlah yang disarankan.
Namun, mengonsumsi minuman bersoda secara berlebihan dalam jangka panjang tentunya bukan cara yang tepat untuk mencegah kehamilan, ya. Pasalnya, berbagai penyakit mengintai di balik konsumsi minuman manis secara berlebihan, seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan obesitas.
Cara Mencegah Kehamilan yang Tepat
Daripada minum soda untuk mencegah kehamilan yang belum teruji efektivitasnya, lebih baik gunakan pil kontrasepsi darurat jika kamu dan pasangan telanjur melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dan memang sedang tidak merencanakan kehamilan.
Pil kontrasepsi darurat diminum maksimal 72 jam (3 hari) setelah berhubungan seksual. Makin cepat diminum, makin efektif pula pil ini dalam mencegah kehamilan. Pil kontrasepsi darurat (morning-after pill) bekerja dengan cara mencegah ovulasi sehingga tidak terjadi pembuahan.
Tidak hanya mengonsumsi pil kontrasepsi darurat, masih banyak cara yang bisa dilakukan oleh kamu dan pasangan untuk mencegah kehamilan, seperti menggunakan kondom pria atau kondom wanita, mengonsumsi pil KB, suntik KB, atau menggunakan IUD bagi wanita.