Sweet Revenge, Aryna Juarai Grand Slam US Open

Reporter: Bacakoranradarseluma |

Editor: Erlin Marfiansya |

Minggu , 08 Sep 2024 - 10:46

Juarai Slam US Open--radarseluma.bacakoran.co

Koranradarseluma.net - Petenis asal Belagus Aryna Sabalenka menjuarai turnamen Grand Slam US Open dengan mengalahkan Jessica Pegula pada babak final Sabtu (7/9/2024) waktu setempat atau Minggu (8/9/2024) WIB. Sabalenka menjadi juara US Open setelah menang 7-5, 7-5 atas Pegula. Sabalenka menyebut banyak menghadapi tantangan di luar lapangan.

Sabalenka menyinggung tentang banyaknya tantangan di luar lapangan. Ada kematian ayahnya pada 2019. Kemudian kematian mantan pacarnya pada Maret lalu. Selanjutnya masalah bahu kanan yang memaksanya mengundurkan diri dari Wimbledon tepat sebelum dimulai pada Juli ini.

“Setelah saya kehilangan ayah saya, tujuan saya selalu untuk mencatatkan nama keluarga kami dalam sejarah tenis,” katanya.

Dia merasa bangga pada dirinya sendiri. Dia tidak pernah menyerah dalam mengejar impiannya. "Saya sangat bangga dengan diri saya sendiri. Saya juga sangat bangga dengan tim saya," ujar petenis berusia 26 tahun itu.

Lawannya, Pegula tiba di New York dengan gelar di Toronto dan posisi runner-up di bawah Sabalenka di Cincinnati.

Sabalenka menderita kekalahan di semifinal pada 2021 melawan Leylah Fernandez dan 2022 menghadpi petenis nomor 1 Iga Swiatek.

Yang paling menyakitkan, tentu saja, adalah tahun lalu, ketika dikalahkan oleh Coco Gauff di final US Open.

sweet revenge, aryna juarai grand slam us open                             
koranradarseluma.net - petenis asal belagus aryna sabalenka menjuarai turnamen grand slam us open dengan mengalahkan jessica pegula pada babak final sabtu (7/9/2024) waktu setempat atau minggu (8/9/2024) wib. sabalenka menjadi juara us open setelah menang 7-5, 7-5 atas pegula. sabalenka menyebut banyak menghadapi tantangan di luar lapangan.
 
sabalenka menyinggung tentang banyaknya tantangan di luar lapangan. ada kematian ayahnya pada 2019. kemudian kematian mantan pacarnya pada maret lalu. selanjutnya masalah bahu kanan yang memaksanya mengundurkan diri dari wimbledon tepat sebelum dimulai pada juli ini.
 
“setelah saya kehilangan ayah saya, tujuan saya selalu untuk mencatatkan nama keluarga kami dalam sejarah tenis,” katanya.
 
dia merasa bangga pada dirinya sendiri. dia tidak pernah menyerah dalam mengejar impiannya. "saya sangat bangga dengan diri saya sendiri. saya juga sangat bangga dengan tim saya," ujar petenis berusia 26 tahun itu.
 
lawannya, pegula tiba di new york dengan gelar di toronto dan posisi runner-up di bawah sabalenka di cincinnati.
 
sabalenka menderita kekalahan di semifinal pada 2021 melawan leylah fernandez dan 2022 menghadpi petenis nomor 1 iga swiatek.
 
yang paling menyakitkan, tentu saja, adalah tahun lalu, ketika dikalahkan oleh coco gauff di final us open.

Tag

Share