Radar Seluma.Bacakoran,co

Review Film Beetlejuice Beetlejuice, Nostalgia Horor Komedi Tim Burton dengan Sentuhan Segar

Horor komedi--radarseluma.bacakoran.co

Koranradarseluma.net - 36 tahun setelah film pertamanya, sekuel dari Beetlejuice (1988), Beetlejuice Beetlejuice (2024), akhirnya tayang untuk menjawab penantian para penggemar film horor komedi klasik karya Tim Burton itu.

Sama seperti film pendahulunya, Beetlejuice Beetlejuice menghadirkan kembali nuansa gotik yang khas, dipadukan dengan sentuhan segar komedi gelap yang memikat.

Beritasatu.com mendapatkan kesempatan mengikuti screening perdana Beetlejuice Beetlejuice, Selasa (3/9/2024). Secara keseluruhan, Beetlejuice 2 tetap mengandalkan elemen yang membuat Beetlejuice terasa menyenangkan, dengan pembaruan dari sisi cerita dan eksplorasi karakter.

Kisah dimulai dengan Lydia Deetz (Winona Ryder), yang kini telah dewasa, menjadi pembawa acara talk show bertema paranormal di New York. Lydia, yang dikenal sebagai cenayang, membantu para tamu mengatasi masalah supranatural di depan penonton studio.

Lydia merasakan kehadiran Beetlejuice (Michael Keaton), iblis yang mengaku sebagai bio-exorcist yang nyaris menikahinya 36 tahun lalu. Setelah kematian ayahnya, Lydia kembali ke rumah masa kecilnya di Winter River bersama ibu tirinya, Delia (Catherine O'Hara), dan putrinya, Astrid (Jenna Ortega).

Hubungan dingin antara Lydia dan Astrid, menambah kompleksitas kehidupan Lydia saat ini. Astrid yang menganggap ibunya hanya paranormal palsu, juga harus berjuang menghadapi kehilangan ayahnya dan keinginan Lydia menikahi manajernya, Rory (Justin Theroux). Astrid lalu bertemu Jeremy (Arthur Conty), yang tanpa sadar membuat dirinya masuk ke alam baka dan berurusan dengan Beetlejuice.

Sang iblis Beetlejuice juga bukan tanpa masalah. Setelah menghabiskan masa hukuman di alam baka setelah peristiwa di film pertama, Beetlejuice kini berusaha menghindari mantan istrinya yang mampu menghisap jiwa, Delores (Monica Bellucci). Lydia, Astrid, dan Beetlejuice akhirnya harus dipertemukan dalam suatu petualangan konyol dan menghibur.

Kembalinya Michael Keaton, Winona Ryder, dan Catherine O'hara pada karakter mereka seperti pada film pertama menambah kesan nostalgia bagi para penonton film sebelumnya. Aksi Michael Keaton sebagai Beetlejuice menjadi hiburan utama film berdurasi 105 menit. Beetlejuice memang menjadi karakter ikonik lainnya yang diperankan Keaton, selain Batman tentunya.

Pesona Winona Ryder juga menandakan transformasi dan perjalanan panjang karakter sang aktris. Kehadiran pemeran baru, seperti Jenna Ortega dan Arthur Conty juga menambah dinamika karakter dalam film. Jangan lupakan karakter Wolf Jackson (Willem Dafoe) yang kehadirannya meski tak menentu selalu menambah momen komedi yang unik.

Secara visual, Beetlejuice Beetlejuice tetap setia pada sentuhan dark ala Tim Burton. Nuansa Halloween yang kental, dekorasi seram yang memenuhi rumah, dan karakter-karakter unik membuat film ini terasa menyenangkan untuk ditonton.

Beetlejuice 2 sedikit memiliki kekurangan dalam narasinya. Alur cerita kadang terasa terlalu melompat-lompat dari satu karakter ke karakter lain, membuat penonton kurang terkoneksi dengan emosi karakter.

Banyak referensi dari film pertama yang disuguhkan dalam Beetlejuice Beetlejuice. Sentuhan musik dari Danny Elfman yang memang sering berkolaborasi dengan Burton, seperti pada Beetlejuice dan Batman (1989), menambah kesan film ini memang menjadi salah satu karya klasik dari Burton.

Ritme yang cepat dan humor yang segar, membawa penonton Beetlejuice Beetlejuice ke dunia Tim Burton yang unik dan magis. Pada akhirnya, bagi penonton yang mencintai film pertamanya, Beetlejuice 2 ini terasa mengasyikkan. Bagi penonton yang tidak menonton film pertama juga tidak akan kesulitan menikmati horor komedi yang menghibur ini.

Tag
Share