Wajik Legit Ungu Jajanan Tradisional yang Jarang ditemui
Wajik ungu--
Persiapan Ketan: Cuci bersih beras ketan, kemudian rendam selama 2-3 jam. Setelah itu, kukus ketan selama 20-30 menit hingga matang.
Membuat Santan Gula Merah: Dalam panci, campurkan santan, gula merah, daun pandan, dan garam. Masak dengan api kecil sambil diaduk hingga gula merah larut dan santan mendidih. Setelah itu, saring campuran ini untuk menghilangkan daun pandan.
Menggabungkan Ketan dan Ubi Ungu: Campurkan ketan yang sudah dikukus dengan ubi ungu yang telah dihaluskan. Aduk rata hingga warna ungu merata. Kemudian, masukkan campuran ini ke dalam panci berisi santan gula merah. Aduk hingga semua bahan tercampur dan santan menyerap ke dalam ketan.
Mencetak Wajik: Siapkan loyang yang telah diolesi minyak. Tuang adonan wajik ke dalam loyang, ratakan, dan tekan-tekan agar padat. Dinginkan hingga mengeras.
Penyajian: Setelah dingin, keluarkan wajik dari loyang dan potong-potong sesuai selera. Wajik ungu siap disajikan sebagai camilan yang menarik dan lezat.
Pastikan untuk menggunakan ubi ungu yang segar agar warna dan rasa wajik lebih maksimal.
Wajik ungu dapat disimpan dalam kemasan tertutup untuk menjaga kesegarannya hingga dua minggu.
Wajik, termasuk wajik ungu, memiliki makna khusus dalam budaya Indonesia, terutama dalam tradisi Jawa. Kue ini sering disajikan dalam acara pernikahan sebagai simbol harapan akan hubungan yang manis dan langgeng. Tekstur lembut dan legitnya menjadi ciri khas yang membuat wajik sangat digemari. Selain itu, wajik juga sering dihidangkan dalam berbagai acara seperti arisan dan perayaan hari besar.
Dengan resep ini, Anda tidak hanya dapat menikmati kelezatan wajik ungu, tetapi juga merasakan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Selamat mencoba dan semoga berhasil!