Harga Turun, Petani Kopi Robusta Cemas
Kopi lokal--radarseluma.bacakoran.co
Koranradarseluma.net - Baru saja menikmati lonjakan harga, petani di Sumatra khususnya Bengkulu dibayangi kecemasan karena harga kopi robusta yang berangsur turun dalam sepekan terakhir.
Tidak sedikit petani buru-buru menjual stok kopi yang disimpannya karena takut harga terus merosot.
”Seminggu terakhir, harga kopi anjlok. Banyak petani yang kena prank (tipu) isu harga bakal terus naik.
Sekarang, harga kopi justru turun di kisaran Rp 2.000-Rp 15.000 per kg,” ujar petani kopi asal Curup Utara, Ilham Danau Jumat (8/9).
Ilham mengatakan, sejak Senin (22/7), harga biji kopi robusta masih sempat mencapai angka 72 ribu, namun terus mengalami penurunan. Selanjutnya, harga terus turun Rp 1.000-Rp 1.500 per kg setiap hari hingga sekarang berada di angka Rp 49.000 per kg.
”Terakhir kali harga kopi Rp 63.000 per kg terjadi pada akhir April sampai Mei lalu,” katanya. Sejak saat itu terus menurun, hingga menyentuh dibawah Rp 50 ribu.
Petani mulai cemas, sebab, tak sedikit petani menyimpan hasil panen atau tak langsung menjualnya saat harga kopi Rp 70.000 per kg. Banyak petani kecewa dengan penurunan harga itu.
Mereka telanjur percaya spekulasi bahwa harga akan terus naik hingga di atas Rp 80.000 per kg.
Namun, kini yang terjadi justru sebaliknya.
Harga bukannya terus naik, melainkan merosot. Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang mereka himpun, penurunan harga itu karena gudang besar di Bakauheni, Lampung, penuh dan masih menunggu pengiriman ke negara-negara tujuan ekspor.
Basis harga di Lampung turun, tetapi tidak signifikan. ”Jadi, ada kemungkinan penurunan harga drastis di tingkat petani karena ada permainan tengkulak. Mereka coba mengambil kesempatan di tengah basis harga yang sedang turun,” ujarnya.