Masyarakat Diminta Waspada, Penipuan Bantuan Rumah Ibadah
H Hendarsyah, Asisten I Setdakab Seluma--radarseluma.bacakoran.co
Bacoan Jemo Kito - Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Seluma H Hendarsyah mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai modus penipuan dengan mencatut nama petinggi di Kabupaten Seluma seperti Bupati Seluma Erwin Octavian, SE, Wakil Bupati Seluma Drs Gustianto, dan Sekretaris Daerah.
Karena tahun lalu sudah banyak dihubungi oleh orang yang mengaku bupati dan menyampaikan kalau masjid di desanya sudah menerima bantuan. Dan ada kesalahan nominal transfer dan diminta untuk mengembalikan sebagian.
"Tahun ini ada 17 yang menerima bantuan meliputi Masjid, Gereja, Pura, dan TPQ. Tahapannya sekarang sudah sosialisasi. Saya mengimbau kepada pengurus masjid ataupun masyarakat jangan sampai termakan modus penipuan yang mencatut nama petinggi di Kabupaten Seluma.
Karenanya bertepatan dengan proses penyaluran bantuan untuk rumah ibadah ini sering dimanfaatkan oleh oknum tertentu," kata Hendarsyah, kemarin (3/7).
BACA JUGA:Dua Cabor O2SN Seluma, Melaju ke Nasional
BACA JUGA:Satu Sekolah Dasar Terancam Tak Ada Murid
Hendarsyah menyampaikan apabila musala atau masjid menerima bantuan dari pemerintah daerah (hibah) prosesnya tidak langsung ditransfer ke rekening.
Ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi terlebih dahulu. "Dan kalau menerima bantuan tidak ada itu yang dikembalikan lagi sebagian. Kemudian ada juga prosedur yang harus dilengkapi," sambung Hendarsyah.
Hendarsyah mengharapkan apabila ada yang mengatasnamakan pejabat atau petinggi Pemda Seluma yang meminta sejumlah uang dan atau mengaku sudah melakukan transfer sejumlah uang ke rekening masjid agar masyarakat langsung melakukan konfirmasi dengan pihak terkait sehingga hal yang diinginkan bisa diantisipasi. "Kami sampaikan kepada masyarakat, bahwa apabila ada yang mengaku atau mengatasnamakan petinggi di Kabupaten Seluma dan meminta sejumlah uang atau menyampaikan musala atau masjid menerima bantuan yang sudah ditransfer agar terlebih dahulu konfirmasi ke kami. Karena sejauh ini sudah banyak kejadian seperti itu yang diduga modus penipuan," tutupnya