Kedelai Mahal, Produsen Tahu Mengeluh

Reporter: Eldo Fernando |

Editor: Erlin Marfiansya |

Kamis , 16 May 2024 - 16:34

Produsen tahu mengeluhkan mahalnya harga kedelai--radarseluma.bacakoran.co

kedelai mahal, produsen tahu mengeluh                             
tenangan - pengusaha tahu desa tenangan kecamatan seluma timur mengeluhkan harga kacang kedelai mahal, per karungnya saat ini rp 600 ribu per kg.
produsen tahu asal desa tenangan ishak menyebut, dirinya mematok harga jual sebesar rp 1000 untuk 4 potong tahu kalau konsumen membeli ke rumah.
sampainya, ia tidak bisa mengurangi ukuran tahu meski harga kedelai tinggi dan tidak bisa asal menaikkan harga tahu karena kuatir tidak laku dan justru merugi.
“dengan harga kedelai semahal itu, tentu tipis untungnya, walau demikian kami tidak bisa berhenti karena kami memilih bertahan untung menyambung hidup dari hasil berjualan tahu,” jelasnya.
baca juga:kejari seluma, kembalikan bb uang kepada korban kasus pungli sk pppk nakes seluma
baca juga:2 ribu rtlh di kabupaten seluma, tunggu persetujuan
harga kedelai membuat perajin tahu merugi. menurutnya margin keuntungan dengan harga bahan baku yang mahal seperti saat ini hanya cukup untuk menutup biaya produksi.
 
"saya sangat merasakan sekali. jadi untuk istilahnya sekarang ini kita hanya bertahan untuk bisa produksi dan sepertinya kita tetap istilahnya lambat karena belum dapat untung. dengan harga sekarang cuma bisa buat bayar kedelai dan operasionalnya aja," ujarnya.
 
ditambahkannya, langkah untuk mengurangi ukuran tahu tidak dilakukan karena pasti berdampak pada turunnya penjualan tahu. ishak menyebut pasti konsumen akan mengeluh kalau mengurangi ukuran tahu.
 
karena itu ishak berharap agar pemerintah bisa turun tangan menyelesaikan persoalan ini. dia berharap pemerintah dapat bikin kebijakan agar harga kedelai stabil.
 
"mudah-mudahan dari pemerintah bisa membantu menurunkan harga kedelai yang saat ini dirasakan perajin tahu sangat mahal sekali," harapnya.
 
terkait proses pembuatan tahu kata dia, sedikit kesulitan lantaran susahnya ketersediaan air. terpaksa dirinya harus menyambung pipa dari rumahnya ke sumur umum desa supaya bisa mendapatkan air bersih.
 
"saya berharap dengan pemerintah bisa memberikan bantuan berupa sumur bor    dan hal itu sangatlah membantu usaha rumahan miliknya. selama ini faktor utama keterbatasan usahanya itu ketersediaan air bersih,"jelasnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Seluma 17 Mei 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan