Harga TBS Sawit Rp 1.900/Kg, Petani Semakin Optimis

BUNUT TINGGI - Harga buah tandan sawit (TBS) naik lagi. Kini harga TBS Rp 1.900/kg. Kabar ini membawa dampak positif pagi para petani kelapa sawit. Dikatakan toke sawit Yeolan dikonfirmasi kemarin (28/11), harga TBS sawit menanjak naik saat ini. "Saya beli ke masyarakat diantar ke RAM per-1Kg Rp 1.900 rupiah. Kalau dijemput ke lahan saya ambil per-1Kg Rp 1.850 rupiah.  Kenaikan harga TBS sawit menjadi Rp 1.900 per kilogram merupakan angin segar bagi para petani. Berpotensi meningkatkan pendapatan marga sebagai tulang punggung ekonomi di berbagai daerah, petani kelapa sawit memainkan peran penting dalam menyokong perekonomian local," jelasnya.

Sementara itu, harga TBS di RAM Padang Pelasan sudah naik menjadi Rp. 2.200/Kg. Ini jika TBS tersebut diantar ke RAM. Semenatara ini, RAM Padang Pelasan tidak melayani penjemputan ke lahan. Mereka hanya membeli di RAM dengan harga Rp. 2.200/Kg. Dipotong sekitar 5 persen. Kenaikan harga TBS sebagai nilai hasil kerja keras petani kelapa sawit, dalam proses penanaman, perawatan, dan panen kelapa sawit dapat merasakan manfaat langsung dari kenaikan harga TBS. Ini juga memberikan insentif tambahan bagi petani untuk terus meningkatkan kualitas dan produktivitas perkebunan mereka.Harga TBS sawit juga dapat memberikan dorongan positif bagi sektor agribisnis secara keseluruhan. 

Para pelaku industri yang terlibat dalam rantai pasok kelapa sawit, seperti pabrik pengolahan dan eksportir, juga dapat mengalami dampak positif dari situasi ini. Kenaikan harga TBS sawit, diharapkan para petani dapat mengatasi beberapa tantangan ekonomi yang mungkin mereka hadapi. Ini termasuk biaya produksi yang terus meningkat dan faktor-faktor eksternal seperti cuaca yang tidak terduga. Selain itu, peningkatan pendapatan petani juga dapat mendorong investasi lebih lanjut dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit dan infrastruktur pendukung. Harga TBS sawit, diharapkan sektor perkebunan kelapa sawit dapat terus memberikan kontribusi positif bagi ekonomi dan kesejahteraan petani.(apr)