Resiko Muntaber, Gejala, Ciri dan Faktor Penyebab Hingga cara Penanganannya

Reporter: Erlin Marfiansya |

Editor: Erlin Marfiansya |

Minggu , 21 Apr 2024 - 08:50

Muntaber--radarseluma.bacakoran.co

Cara Mengatasi Muntaber

Pengobatan muntaber dapat dilakukan dengan sederhana, bahkan kondisi ini bisa pulih dengan sendirinya. Penderita muntaber dapat melakukan perawatan di rumah dengan istirahat yang cukup dan memperbanyak asupan air putih untuk mencegah dehidrasi.

Apabila diperlukan, penderita muntaber dapat mengonsumsi larutan oralit untuk menggantikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang. Untuk meredakan gejala muntaber, biasanya dokter akan merekomendasikan obat-obatan, seperti obat pereda nyeri, mual, dan diare.

Pada kasus muntaber yang berat, biasanya dokter akan memberikan penanganan medis melalui cairan infus dan obat-obatan. Selain itu, dokter juga meresepkan antibiotik untuk mengatasi muntaber yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Komplikasi Muntaber

Muntaber yang tidak diatasi secara tepat berisiko menyebabkan dehidrasi berat yang ditandai dengan:

Lemas dan lesu.

resiko muntaber, gejala, ciri dan faktor penyebab hingga cara penanganannya                             
bacoan jemo kito - muntaber adalah peradangan pada dinding saluran pencernaan yang menyebabkan penderitanya mengalami berbagai gejala gangguan pencernaan, tidak hanya sering buang air besar tetapi juga kram perut, mual, dan muntah. penyakit ini salah satu dari sederet penyakit yang rentan terjadi pasca lebaran ini.
 
pasalnya sebelumnya umat muslim melaksanakan puasa selama sebulan penuh. disusul dengan berbagai hidangan pada saat lebaran, sehingga nafsu makan yang tidak terkontrol dan berujung ke berbagai penyakit yang meradang. salah satunya ada diare dan muntaber. 
 
muntaber yang disebut juga dengan gastroenteritis atau flu perut sering kali disamakan dengan diare. kedua penyakit ini memang memiliki gejala utama yang sama, yaitu meningkatkan frekuensi bab. namun, perbedaan diare dan muntaber terletak pada penyebab infeksinya.
 
diare sering kali disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri dan parasit. sedangkan sebagian besar kasus muntaber disebabkan oleh virus, seperti rotavirus, norovirus, enteric adenovirus, dan astrovirus.
 
muntaber memerlukan penanganan dengan segera. jika dibiarkan begitu saja, muntaber dapat menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi berat yang dapat memicu komplikasi serius seperti, gagal ginjal hingga koma.
baca juga:jangan remehkan sederet manfaat ikan asin bagi tubuh, kaya nutri hingga jaga sistem imun, simak...
baca juga:minumlah air kelapa, ini sederet manfaatnya bagi tubuh
 
 
penyebab muntaber
 
 
muntaber adalah penyakit yang paling sering disebabkan oleh virus jenis rotavirus dan norovirus. meski jarang terjadi, terdapat faktor lain yang bisa menyebabkan muntaber, yaitu:
 
infeksi bakteri, seperti halnya penyakit tifoid dan disentri.
 
infeksi parasit.
 
efek samping obat-obatan.
 
paparan zat kimia atau racun.
 
 
muntaber adalah penyakit menular yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui beberapa hal berikut:
 
melakukan kontak fisik dengan seseorang yang terkontaminasi virus atau kuman, misalnya dengan berjabat tangan.
 
tidak mencuci tangan dengan bersih setelah dari toilet atau mengganti popok anak.
 
mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus penyebab muntaber. sering kali terjadi bila mengonsumsi makanan yang sama atau satu piring dengan penderita.
 
 
 
faktor risiko muntaber
 
 
muntaber dapat terjadi pada siapa saja, namun beberapa kelompok individu berikut ini memiliki risiko lebih tinggi terkena muntaber.
 
anak kecil
 
anak kecil lebih mudah terserang muntaber karena belum memiliki daya tahan tubuh yang cukup kuat. penyebab utamanya adalah virus dan bakteri yang terpapar melalui makanan atau benda yang dipegang.
 
 
anak yang tinggal di asrama
 
muntaber adalah salah satu penyakit menular, sehingga risikonya semakin tinggi ketika seseorang berada dalam satu tempat di mana banyak orang berkumpul seperti asrama. 
 
lansia
 
seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, daya tahan tubuh seseorang akan menurun dengan sendirinya. karena itu, lansia memiliki risiko lebih tinggi terkena muntaber jika melakukan kontak dengan orang atau benda yang terkontaminasi.
 
 
orang dengan daya tahan tubuh lemah
 
kelompok orang dengan daya tahan tubuh lemah karena kondisi tertentu, seperti kanker, hiv/aids, atau penyakit autoimun, lebih berisiko tertular infeksi virus penyebab muntaber.
 
 
gejala muntaber
 
 
gejala utama dari muntaber adalah diare atau menjadi lebih sering buang air besar (bab). gejala ini akan berlangsung selama 1-2 hari, namun bisa juga bertahan hingga 1-2 minggu. beberapa gejala lain dari muntaber adalah sebagai berikut.
 
 
1. mual dan muntah
 
pengidap muntaber akan mengalami mual ketika kuman atau virus mulai menginfeksi dinding lambung dan lapisan usus. infeksi ini memicu organ pencernaan untuk memproduksi lebih banyak cairan sehingga membuat perut terasa tidak nyaman. 
 
2. abnormalitas feses
 
gejala berikutnya adalah abnormalitas pada feses. infeksi menyebabkan usus tidak mampu menyerap makanan dan air dengan baik, sehingga membuat tekstur feses menjadi lebih lembek bahkan cair seperti air. 
 
3. nafsu makan menurun
 
karakteristik pengidap muntaber adalah kehilangan nafsu makan. hilangnya nafsu makan ini merupakan respon terhadap peradangan pada perut. peradangan pada tubuh dapat memicu keluarnya hormon sitokin yang menurunkan nafsu makan. 
 
4. demam dan nyeri kepala 
 
gejala lain dari muntaber adalah demam. ketika tubuh sedang berjuang melawan infeksi, maka akan muncul respon alami berupa demam dan nyeri kepala. 
 
5. dehidrasi
 
dehidrasi yang dialami penderita muntaber adalah akibat dari diare. meningkatnya frekuensi bab menyebabkan seseorang kehilangan lebih banyak cairan tubuh. karenanya, penting bagi penderita muntaber untuk selalu mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi.
 
 
cara mengatasi muntaber
 
pengobatan muntaber dapat dilakukan dengan sederhana, bahkan kondisi ini bisa pulih dengan sendirinya. penderita muntaber dapat melakukan perawatan di rumah dengan istirahat yang cukup dan memperbanyak asupan air putih untuk mencegah dehidrasi.
 
apabila diperlukan, penderita muntaber dapat mengonsumsi larutan oralit untuk menggantikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang. untuk meredakan gejala muntaber, biasanya dokter akan merekomendasikan obat-obatan, seperti obat pereda nyeri, mual, dan diare. 
 
pada kasus muntaber yang berat, biasanya dokter akan memberikan penanganan medis melalui cairan infus dan obat-obatan. selain itu, dokter juga meresepkan antibiotik untuk mengatasi muntaber yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
 
 
komplikasi muntaber
 
 
muntaber yang tidak diatasi secara tepat berisiko menyebabkan dehidrasi berat yang ditandai dengan:
 
lemas dan lesu.
 
pusing dan linglung.
 
kulit dan mulut terasa kering.
 
jarang buang air kecil.
 
urine berwarna gelap atau kuning pekat.
 
 
 
apabila merasakan gejala muntaber yang tak kunjung membaik, segera konsultasikan kondisi anda dengan dokter umum untuk memperoleh penanganan dengan tepat sekaligus mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Seluma 7 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan