Radar Seluma.Bacakoran.co

Kue Jadah, Warisan Rasa dari Lereng Merapi yang Tetap Bertahan

Kue jadah--

Koranradarseluma.Net -  Di tengah gempuran kuliner modern, salah satu panganan tradisional khas Yogyakarta bernama jadah masih terus mempertahankan tempatnya di hati masyarakat. Kue berbahan dasar ketan dan santan ini kembali mendapat sorotan setelah sejumlah pedagang di kawasan Kaliurang melaporkan meningkatnya minat wisatawan terhadap makanan klasik tersebut.

 

BACA JUGA:Realme C85 Meluncur dengan Kamera 108 MP, Siap Ramaikan Pasar Ponsel Entry-Level

BACA JUGA:Samsung Galaxy Tab S10 Plus 12GB/256GB GRAY

Jadah dikenal dengan teksturnya yang lembut dan gurih, 

sering dipadukan dengan tempe bacem sehingga populer dengan nama Jadah Tempe. Kombinasi rasa gurih dan manis inilah yang menjadikannya kuliner ikonik dari daerah lereng Merapi.

 

Menurut salah satu pedagang lokal, Mbak Sri, penjual jadah di kawasan Wisata Kaliurang, permintaan jadah meningkat terutama pada akhir pekan.

"Banyak wisatawan yang cari jadah sebagai oleh-oleh. Rasanya sederhana, tapi justru itu yang membuat orang kangen," ujarnya.

Pembuatannya yang masih mempertahankan cara tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri. Beras ketan direndam beberapa jam, lalu dikukus dan dicampur dengan santan serta garam. Setelah itu, ketan dipadatkan dalam wadah beralas daun pisang sebelum dipotong-potong. Proses sederhana ini memberikan aroma khas dan rasa autentik yang sulit digantikan.

 

Sejumlah pegiat kuliner menyebut jadah merupakan salah satu identitas kuliner Yogyakarta yang perlu dilestarikan. Selain mudah dibuat, bahan-bahannya pun berasal dari hasil bumi lokal.

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan