Syarat Minimum Kambing untuk Dikurbankan dalam Islam

Koranradarseluma.net - Ibadah kurban merupakan salah satu bentuk penghambaan kepada Allah SWT yang sangat dianjurkan dilakukan oleh umat Islam pada Hari Raya Iduladha dan hari-hari tasyrik (11–13 Zulhijah). Kurban adalah simbol ketakwaan dan keikhlasan seorang Muslim dalam meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS.

Di antara hewan ternak yang diperbolehkan untuk dikurbankan, kambing termasuk pilihan paling populer karena relatif mudah diperoleh dan harganya lebih terjangkau dibanding sapi atau unta. Namun demikian, tidak semua kambing sah untuk dijadikan hewan kurban. Islam telah menetapkan syarat-syarat tertentu yang wajib dipenuhi agar kambing yang dikurbankan dianggap sah dan ibadahnya diterima.

 

1. Jenis Hewan yang Dibolehkan

Hewan kurban harus berasal dari jenis hewan ternak, yaitu unta, sapi, kerbau, kambing, atau domba. Untuk kambing, baik jantan maupun betina diperbolehkan, selama masih tergolong kambing ternak dan bukan hewan liar. Semua jenis kambing, seperti kambing kacang, peranakan etawa, maupun kambing lokal lainnya, bisa dijadikan hewan kurban selama memenuhi kriteria syariat.

 

2. Usia Minimum Kambing

Usia hewan menjadi syarat pokok dalam kurban. Kambing yang sah untuk dikurbankan adalah yang telah berumur minimal satu tahun dan telah memasuki tahun kedua. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya usia dalam hewan kurban agar dagingnya cukup untuk dibagikan dan dinikmati oleh banyak orang.

Sebagai perbandingan, untuk domba (biri-biri), diperbolehkan berusia enam bulan apabila kondisinya telah besar dan sehat seperti domba berusia satu tahun. Namun, keringanan ini tidak berlaku bagi kambing.

 

3. Sehat dan Tidak Cacat

Rasulullah SAW melarang dengan tegas hewan kurban yang memiliki cacat serius. Beberapa jenis cacat yang menyebabkan hewan tidak sah dijadikan kurban antara lain:

- Buta pada salah satu atau kedua mata

- Sakit parah yang terlihat secara nyata