Sempat Langka dan Mahal, Harga Jagung Kembali Stabil, Akankah Harga Beras Ikutan Turun?

"Selain melakukan penangkaran benih, kami juga melakukan usulan ke Kementan. Serta dalam waktu dekat akan segera disalurkan," pungkas Arian Sosial. 

BACA JUGA:Berikut Rincian Harga Sembako Terbaru Jelang Puasa, Di BS dan Seluma Beras SPHP Jadi Idola

BACA JUGA:Simak! Pelantikan Anggota DPRD Seluma Periode 2024-2029 Terancam Molor

Di sisi lain melambungnya harga beras menjadi isu nasional saat ini, khususnya menjelang Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah. Untuk mengetahui kondisi harga pangan khususnya beras di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), bersama Satgas Pangan BS melakukan cek harga di Pasar Ampera. 

Wati (46) salah seorang pedagang beras di Pasar Ampera, menyampaikan bahwa harga beras per kulak Rp 42 ribu menjadi Rp 46 ribu per kulak. Kenaikan yang di alami sampai Rp 3 ribu per kulak.

Namun meskipun begitu beras yang mengalami kenaikan harga adalah beras lokal milik petani. 

"Tidak lama lagi beras akan turun dan harga karena petani di wilayah Kecamatan Seginim akan mulai panen padi. Saat ini harga beras juga stabil,"ungkap Wati.

Dikatakan Wati, meskipun ada kenaikan harga beras lokal, masyarakat tidak terlalu menghiraukan hal tersebut. Sebab, beras dari Bulog yaitu beras SPHP menjadi pilihan masyarakat. Beras SPHP medium Perum Bulog Sub Agen per 5 kg harga HET Rp 57.500.

"Sebagai agen merasakan ada peningkatan pembeli beras SPHP. Untuk satu ton beras SPHP dalam ludes terjual dalam waktu dua hari,"kata Wati.  

Yani (47)salah seorang pembeli dari Kecamatan Kota Manna tidak mengkhawatirkan kelangkaan pasokan dan kenaikan harga beras. Hal tersebut dikarenakan sebagai masyarakat BS kelangkaan beras jarang terjadi dan belum pernah dialami. 

"Beli beras lokal 1 kulak saat ini masih terjangkau, yakni Rp.44 ribu per kulak,"tutur Yeni.

 

Sejauh ini beras SPHP dari Bulog diakui masyarakat terbantu dan tidak meras khawatir dengan isu kenaikan harga beras.