Keluarga Pelaku dan Korban KDRT, Ajukan Perdamaian di Polsek Talo

Kapolsek Talo Iptu M. Haryanto, S. Sis,-RadarSeluma.bacakoran.co--
Koranradarseluma.net - Keluarga pelaku dan korban kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) mengajukan perdamaian di Polsek Talo. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk penyelesaian secara kekeluargaan tanpa harus melalui proses hukum lebih lanjut. Setelah ditangkap, pelaku KDRT beberapa waktu lalu, kedua belah pihak mengajukan permohonan perdamaian di Polsek Talo. Menurut informasi yang diperoleh, proses perdamaian ini dilakukan melalui mekanisme mediasi panel, yang memungkinkan penyelesaian perkara pidana dengan melibatkan kedua belah pihak, aparat kepolisian, serta saksi dari keluarga dan masyarakat setempat. Mediasi ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang adil dan menghindari konflik berkepanjangan.
Kapolsek Talo Iptu M.Haryanto, S.Sos membenarkan bahwa permohonan perdamaian telah diajukan kedua belah pihak di Polsek, bahwa mediasi panel dalam kasus KDRT dapat dilakukan dengan mempertimbangkan asas keadilan restoratif. “Kami memfasilitasi proses ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, terutama dalam kasus yang bersifat delik aduan dan tidak menyebabkan luka berat pada korban,” terang Kapolsek.
"Proses ini melibatkan pelaporan, pemanggilan, mediasi, hingga keputusan perdamaian yang disaksikan oleh aparat desa dan kepolisian setempat," jelas Kapolsek. Kapolsek juga menegaskan bahwa tidak semua kasus KDRT dapat diselesaikan melalui perdamaian. Jika kekerasan yang terjadi mengakibatkan luka berat atau dampak serius lainnya, maka proses hukum tetap harus dilanjutkan demi memberikan perlindungan dan keadilan bagi korban. Dengan adanya mediasi ini, diharapkan hubungan antara keluarga pelaku dan korban dapat kembali membaik serta mencegah terulangnya kasus serupa di masa mendatang