Mengapa Air Hujan Tidak Baik untuk Dikonsumsi?

Koranradarseluma.net - Air hujan sering dianggap sebagai sumber air alami yang bersih dan menyegarkan. Banyak orang di daerah tertentu bahkan menggunakannya sebagai alternatif air minum, terutama saat terjadi kekurangan air bersih. Namun, ternyata air hujan tidak selalu aman untuk dikonsumsi secara langsung. Ada beberapa alasan mengapa air hujan bisa berbahaya bagi kesehatan jika diminum tanpa pengolahan yang tepat.

 

 

Salah satu alasan utama adalah karena air hujan dapat mengandung berbagai zat pencemar. Saat turun dari atmosfer, air hujan melewati berbagai lapisan udara yang mungkin telah terkontaminasi oleh polusi industri, asap kendaraan dan debu. Di daerah perkotaan atau dekat pabrik, air hujan sering mengandung senyawa berbahaya seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang dapat membentuk asam lemah ketika bercampur dengan air. Fenomena ini dikenal sebagai hujan asam dan dapat berdampak buruk pada kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

 

 

Selain polusi udara, air hujan juga berisiko mengandung mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, virus dan parasit. Ketika air hujan mengendap di permukaan seperti atap rumah atau wadah terbuka, bakteri dan kotoran dari lingkungan sekitar dapat mencemarinya. Hal ini meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air, seperti diare, infeksi saluran pencernaan dan penyakit kulit.

 

 

Faktor lain yang membuat air hujan kurang aman untuk diminum adalah rendahnya kandungan mineral esensial. Berbeda dengan air tanah atau air sumur yang mengandung mineral seperti kalsium dan magnesium, air hujan cenderung lebih murni tetapi juga lebih 'kosong' dari segi nutrisi. Mengonsumsi air dengan kandungan mineral yang terlalu rendah dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan kesehatan tulang.

 

 

Namun, bukan berarti air hujan tidak bisa dimanfaatkan sama sekali. Jika ingin menggunakannya sebagai sumber air minum, perlu dilakukan proses penyaringan dan pemurnian yang tepat. Seperti penyulingan, perebusan, atau penggunaan filter khusus. Metode ini dapat membantu menghilangkan zat berbahaya serta meningkatkan kualitas air sebelum dikonsumsi.