KoranRadarSeluma.Net - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, hingga saat ini, partainya belum membahas soal peluang Presiden ke-7 Joko Widodo bergabung ke partai berlambang bintang Mercy tersebut. Kamhar mengaku partainya masih fokus menangani sengketa hasil Pilkada 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Sampai saat ini Partai Demokrat belum membahas terkait ini. Kami saat ini masih fokus memonitor proses sengketa hasil Pilkada 2024 yang akan berlangsung di MK nantinya, mengingat beberapa di antaranya adalah kader utama Partai Demokrat," ujar Kamhar saat dihubungi Kamis (19/12/2024).
Kamhar mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi soal langkah politik ke depannya, apakah tetap independen, bergabung dengan partai lain atau bahkan mendirikan partai baru. Dia yakin Jokowi sudah mempunyai pilihan-pilihan langkah politik ke depannya.
"Terkait akan ke mana Pak Jokowi berlabuh setelah dipecat PDIP? Ini tentunya Pak Jokowi yang tahu betul. Beliau yang bisa menjawab ini," tandas Kamhar.
BACA JUGA:Apa yang Terjadi di Suriah Dampak Konflik Politik Lama, Bukan Masalah Agama
BACA JUGA:DPR Kaji Formula Pilkada Melalui DPRD hingga Kans Jokowi Gabung Demokrat
Lebih lanjut, Kamhar menegaskan Partai Demokrat menghormati langkah PDIP yang memecat Jokowi dan sejumlah kadernya. Menurut dia, hal tersebut sepenuhnya kedaulatan setiap partai politik dalam menjalankan mekanisme organisasi, menertibkan kader-kadernya sesuai dengan konstitusi setiap partai.
"Oleh karena itu, kami tak ingin mengomentari lebih jauh langkah dan keputusan PDIP terhadap Pak Jokowi dan Mas Gibran, karena ini sepenuhnya menjadi kewenangan PDIP dan manifestasi kedaulatan partai," pungkas Kamhar.
Diketahui, Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi menanggapi pemecatannya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta menantunya Bobby Nasution dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Jokowi menyebut, waktu yang akan mengujinya.
"Ya tidak apa-apa, saya menghormati itu dan saya tidak dalam posisi untuk membela atau memberikan penilaian karena keputusan itu sudah terjadi. Nanti, waktu yang akan mengujinya ya. Saya rasa itu saja," ungkap Jokowi sambil tersenyum kepada awak media di kediamannya, Jalan Kutai Utara 1, Sumber, Banjarsari, Solo, Selasa (17/12/2024).
BACA JUGA:Cegah Politik Uang, Komisi II DPR Kaji Formula Tepat Kepala Daerah Dipilih DPRD
BACA JUGA: Buka Pintu Lebar bagi Jokowi Jadi Kader, Golkar: Kami Menunggu Saja
Jokowi juga memastikan dirinya belum berminat bergabung dengan dengan partai lain atau membuat partai baru. Jokowi mengaku masih berstatus 'partai perorangan'.
"Saya sudah menyampaikan partai perorangan," pungkas Jokowi.