Pengrajin Sumringah, Harga Bata Merah Tembus Rp 600

Selasa 26 Nov 2024 - 09:50 WIB
Reporter : Muchtar Ilyas
Editor : Zeni Sesnita

Pian mengakui bahwa tidak terpenuhi permintaan bata merah karena terkendala hujan yang tidak menentu. Sehingga bata merah sulit kering. Sebab, sebelum dibakar bata habis di cetak harus dalam keadaan kering. "Untuk memenuhi permintaan pembeli maka diharuskan menunggu hampir 1 bulan setelah selesai dibakar,"jelas Pian.

 

 

Sementara itu, Sipran (35) mengakui bahwa pengusaha bata warga Paga selama ini ngeluh dan kini mengaku sumringa karena permintaan bata merah sejak empat bulan terakhir ini dirasakan tiga kali lipat dari bulan sebelumnya, ditambah harga bata merah naik dua kali lipat dari Rp.300/per buah menjadi Rp.600/buah. "Permintaan bata merah tidak terpenuhi karena stok di tempat usaha bata terkendala sulit mengeringkan bata usai dicetak karena saat ini musim hujan. Sehingga banyak permintaan tidak terpenuhi dan harus menunggu bata siap digunakan,"beber Sipran.

 

 

Sipran menyadari bahwa penyebab bata merah banyak dibutuhkan karena banyak yang lagi bangun rumah. Salah satu contoh warga yang berhasil panen kopi memanfaatkan hasil kopi merehap/bangun rumah. "Buat kami pengusaha/pengerajin bata khususnya di Desa Pagar Dewa merasakan dampak yang positif dengan harga bata melejit dari harga sebelumnya, dan permintaan dua kali lipat. Mudah-mudhana harga bata terus stabil seperti ini,"demikian Sipran.(yes)

 

 

Tags : #bata merah
Kategori :

Terkait