Harga TBS di RAM Padang Pelasan Rp. 2.660, di Talo Kecil Rp 2.300

Senin 30 Sep 2024 - 17:44 WIB
Reporter : April Yuanda
Editor : Erlin Marfiansya

Koranradarseluma.net - Harga tandan buah segar sawit, naik. Data dari RAM Padang Pelasan Seluma Barat, harga mencapai Rp. 2.660/kg.

Bahkan di beberapa toke di Seluma barat dan Lubuk Sandi sudah di angka 2.500/kg. Sementara di pabrik sudah emndekati 2.800/kg.

Harga TBS juga naik di wilayah Talo, walau belum sama dnegan harga di Seluma Barat dan Lubuk Sandi. Saat ini,  harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit per kilogram di Talo Kecil  mencapai Rp 2.300.

Diprediksi harga akan terus naik, karena buah sawit warga atau petani sedikit. Ada petani yang berharap, harga kembali bisa mencapai Rp. 3000/kg.

Peningkatan harga ini memberikan dampak positif terhadap pendapatan petani sawityang selama ini terdampak oleh fluktuasi harga pasar.

Harga yang lebih stabil, para petani mulai merasakan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya permintaan sawit di pasar, perubahan kebijakan ekspor, serta kondisi cuaca yang memengaruhi produksi. 

Saputra salah satu toke atau pengumpul sawit dikonfirmasi kemarin (30/9) mengatakan bahwa harga TBS yang dibeli di masyarakat untuk saat ini per-kilohram Rp 2.300.

Dirinya mengaku beberapa waktu lalu harga sawit sempat turun beberapa persen namun harga kembali naik seperti sebelumnya. 

Menurut beberapa petani, di sekitarnya kenaikan harga ini membuat mereka lebih optimis dalam mengelola kebun sawit. Selain stabilitas harga TBS yang lebih baik diharapkan terus terjaga agar kesejahteraan petani tetap meningkat di masa mendatang.

Kenaikan harga ini memberikan manfaat bagi petani, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi kelapa sawit di berbagai daerah penghasil utama.

Kenaikan harga sawit ini tidak hanya memberi keuntungan langsung bagi petani, tetapi juga terdampak positif bagi sektor pertanian dan ekonomi masyarakat yang ada di desa secara keseluruhan.

Dengan pendapatan yang mulai stabil, para petani mampu meningkatkan kualitas perawatan kebun sawit, yang pada akhirnya berpengaruh pada peningkatan produktivitas.

 

Sektor pendukung seperti jasa pengangkutan, distribusi, hingga pengolahan juga mendapatkan efek positif dari kenaikan harga ini. Banyak pihak berharap bahwa tren kenaikan harga TBS ini dapat berlangsung lebih lama, memberikan dorongan bagi seluruh ekosistem industri kelapa sawit. "Ini merupakan perkembangan yang sangat membantu, terutama di tengah tantangan ekonomi saat ini

yang tidak menentu. Harga TBS yang naik, petani memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan taraf hidup mereka," Terang Saputra dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang mendukung ekspor kelapa sawit juga sangat diharapkan untuk menjaga keberlanjutan sektor ini

Kategori :