DPR, Minta Undip Kooperatif, dalam Pengusutan Kematian Dokter Aulia

Sabtu 21 Sep 2024 - 18:27 WIB
Reporter : Bacakoranradarseluma
Editor : Erlin Marfiansya

"Kasus meninggal dunianya dokter Aulia dan peristiwa di sekitar meninggalnya almarhumah harus diselidiki tuntas dan berkeadilan oleh penegak hukum," ucap Andreas.

 

Polisi diketahui telah membuat tim untuk menelusuri unsur dugaan perundungan dalam kasus mahasiswi PPDS Undip Semarang, yang ditemukan tak bernyawa di indekos. Polisi juga akan meminta keterangan dari teman-teman dan pacar korban.

 

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, penyelidikan sementara mengungkap ada dua kemungkinan dalam peristiwa tragis tersebut. Pertama, korban telah menyuntikkan obat untuk penyakit yang diderita kemudian meninggal karena kelalaian atau kedua sengaja melakukan itu untuk bunuh diri.

 

"Kematian almarhumah Aulia mengacu ke dua premis. Apakah itu sebuah kelalaian atau untuk bunuh diri," kata Irwan di Mapolrestabes Semarang, Senin (19/8/2024) siang.

 

"Keterangan obat merupakan roculax yang fungsinya untuk relaksasi dalam proses pembedahan. Namun, apakah juga digunakan korban untuk mengobati sakit atau tidak, nanti itu akan digali lebih dalam oleh ahli," imbuhnya.

 

Diketahui, saat ini penyidik juga membentuk tim untuk mendapatkan informasi soal aksi bullying, yang diduga dialami korban saat dinas di RSUP dr Kariadi Semarang.

 

"Kami sudah membentuk tim untuk mengggali informasi soal adanya dugaan bullying. Tim itu saat ini sedang bekerja dan pada  dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan di circle teman-teman, orang tua, sahabat almarhum," kata dia.

 

Terpisah, Nuzmatun Malinah, ibunda dokter Aulia Risma mengatakan memang ada pungutan atau dugaan pemerasan yang dialami Aulia selama menempuh pendidikan di PPDS Undip. Bahkan, beberapa pungutan liar itu masih terjadi sesaat sebelum korban meninggal dunia.

 

Kategori :