SELUMA - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bengkulu mengagendakan akan membentuk 5 (lima) Blood Collecting Side (BCS) di wilayah Kabupaten yang belum memiliki Unit Donor Darah (UDD).
Ke lima BCS PMI itu adalah, BCS Seluma, BCS PMI Kaur, BCS PMI Lebong, BCS PMI Bengkulu Tengah dan BCS PMI Muko-muko. Hal itu terungkap dari hasil Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Pelayanan Kesehatan dan Donor Darah yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. “PMI Provinsi Bengkulu bersama UDD Provinsi dan Kabupaten akan melakukan pendirian BCS ini, bertujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan darah secara sukarela dari masyarakat, yang saat ini dirasakan masih kurang,” ungkap Ketua PMI Provinsi Bengkulu melalui Sekretaris PMI Provinsi Joni Saputra dalam rilisnya yang dilansir melalui RRI pada Selasa, (3/10/).
Menurutnya, guna memudahkan koordinasi terkait hal itu, PMI setempat terlebih dahulu mengadakan pertemuan segitiga dengan pihak Manajamen Rumah Sakit dan UTD Rumah Sakit. Disisi lain, sehubungan dengan SK umum PMI Pusat terkait kenaikan Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD), disampaikan, PMI Provinsi Bengkulu sedang dalam tahap pengajuan. Dimana perevisian Peraturan Gubernur (Pergub) tentang kenaikan BPPD yang baru. “Hal itu juga akan segera diikuti oleh Kabupaten dan Kota untuk membuat peraturan Walikota dan Bupati,” imbuh Joni. Selain itu di bidang pelayanan kesehatan, diharapkan, PMI Kota dan Kabupaten harus lebih peka terhadap issue kesehatan dan meningkatkan layanan kesehatan wilayah kerja masing-masing.
Terpisah, Ketua PMI Seluma, Drs. Gustianto melalui sekretaris Eri Zanova, SE menjelaskan bahwa dalam waktu dekat PMI Seluma akan merealisasikan BCS sebagaimana ditekankan PMI Provinsi. "Kesepakatan bersama telah ditandatangani, kita akan membentuk di markas PMI Seluma. Ini ditujukan guna memudahkan pasien dalam mendapatkan akses kantong darah," jelas Eri. Ia juga menambahkan bahwa sebelumnya sudah ada beberapa petugas PMI Seluma yang diikutsertakan pelatihan guna persiapan realisasi BCS. "Sudah kita bentuk tim, bahkan sudah pelatihan. Tinggal realisasinya saja dan urusan teknis lainnya," tambahnya. (**/adv)