Koranradarseluma.net - Diabetes dalam kehamilan atau dikenal sebagai gestational diabetes merupakan kondisi yang perlu diperhatikan secara seksama.
Hal tersebut disampaikan Tirsa Verani, Spesialis Kebidanan dan Kandungan yang saat ini berpraktik di Brawijaya Hospital Saharjo. Gestational diabetes ialah kondisi kadar gula darah ibu meningkat selama masa kehamilan, meskipun tidak memiliki riwayat diabetes.
"Diabetes dalam kehamilan itu adalah diabetes yang pertama kali terdiagnosis pada saat kehamilan. Biasanya semua ibu hamil akan menjalani skrining diabetes di trimester kedua," kata Dokter Tirsa saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Dokter Tirsa menjelaskan kenaikan gula darah yang tidak terlalu tinggi biasanya bisa ditangani dengan pengaturan pola makan. Namun, jika kondisi gula darah terlalu tinggi, maka perlu adanya konsultasi hingga penanganan khusus.
"Jika sudah terlalu tinggi, harus dikonsultasikan ke dokter penyakit dalam untuk mendapatkan penanganan yang tepat," tuturnya. Dia menyatakan pengelolaan yang tidak baik pada diabetes dalam kehamilan dapat berdampak buruk bagi ibu dan bayi.
Efeknya, hipertensi pada ibu, bayi dalam perut akan tumbuh terlalu besar hingga kematian janin. "Kalau dia tidak terkontrol sekali, bisa sampai yang kemungkinan terburuknya tiba-tiba bayinya tidak ada," katanya.
Dokter Tirsa memaparkan diabetes dalam kehamilan butuh penanganan komprehensif dari berbagai sudut pandang. Oleh karena itu, biasanya dokter kandungan, dokter gizi, dan dokter penyakit dalam akan bekerja sama untuk terlibat dalam penanganannya.
"Kami bekerja sebagai tim, bisa dengan dokter gizi maupun dengan dokter penyakit dalam, untuk menangani kasus diabetes dalam kehamilan. Nantinya akan dinilai apakah bisa diatur melalui pola makan saja atau perlu obat-obatan," imbuh Dokter Tirsa.