Rejung, Mujo Dusun dan Sekujang Diusulkan Jadi Cagar Budaya WBTb

Rabu 15 May 2024 - 07:51 WIB
Reporter : tri suparman
Editor : Erlin Marfiansya

 

Bacoan Jemo Kito - Kabupaten Seluma kembali mengusulkan tiga budaya seluma untuk dipatenkan menjadi budaya asli Kabupaten Seluma.

Adapun ketiga budaya yang masuk kategori Warisan Budaya Takbenda (WBTb) yang akan diusulkan ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VII Bengkulu Lampung tersebut yakni. Budaya Rejung, Mujo Dusun dan budaya Sekujang.

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Seluma, Farzian, SPd melalui Kabid Kebudayaan Een Rizuandi mengatakan, jika pada saat ini tiga budaya tersebut sedang dilakukan kajian dan penulisan dengan melibatkan tim akademisi.

"Ada Rejung, Mujo Dusun dan Sekujang yang saat ini sedang kita lakukan kajian. Untuk diusulkan dan ditetapkan sebagai adat dan budaya Kabupaten Seluma," sampainya.

BACA JUGA:Usulan 160,5 Ton Benih Padi Untuk Musim Tanam Kedua 2024, Segera Diterima 480 Gapoktan

BACA JUGA:242 Kasus DBD di Seluma Jadi Perhatian, Fogging dan Pembagian Digencarkan

Adapun diusulkannya ke tiga buda ini lantaran. Hingga saat ini ketiga budaya ini masih terus dilaksanakan oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Seluma.

Sehingga diperlukan pematenan. Agar nantinya dapat tercatat sebagai warisan budaya asli Kabupaten Seluma.

"Kita mengharapkan budaya-budaya ini nantinya akan terus lestari. Karena jika telah ditetapkan sebagai cagar budaya ada kewenangan pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan," ujarnya.

Een juga menerangkan, seperti salah satunya budaya Sekujang yang saat ini telah menjadi agenda rutin atau agenda tahunan yang digelar oleh masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Lubuk Sandi dan Kecamatan Air Periukan.

Begitu juga Rejung yang hampir disetiap resepsi pernikahan dan kegiatan resmi selalu ditampilkan oleh masyarakat. 

Bahkan, Mujo Dusun ini juga kerap dilakukan oleh masyarakat yang berada di Desa Nanjungan, Kecamatan Semidang Alas. Masyarakat selalu menggelar dan dilaksanakan oleh masyarakat.

Sebagai wujud syukur kepada pencipta atas hasil panen dan lainnya. Sehingga menurut kepercayaan masyarakat dijauhan dari bencana.

BACA JUGA: Asal Mula Budaya Sekujang, Salah Satu Budaya Ikonik Seluma

Kategori :